JAKARTA, KOMPAS — Hingga Sabtu (31/3/2018) pukul 18.00, gudang penyimpanan dari sebuah pabrik rambut palsu di kompleks pergudangan dan industri Kawasan Berikat Nusantara, Cilincing, Jakarta Utara, masih dalam pendinginan. Gudang ini terbakar sejak siang tadi.
”Masih ada bara-bara api. Material yang terbakar banyak yang tertutup seng-seng dari pabrik tersebut,” kata Nurdin Silalahi, perwira piket Sudin Damkar Jakarta Utara di lapangan.
Ia menambahkan, asap masih banyak mengepul dari reruntuhan yang banyak tertutup seng. ”Petugas mengkhawatirkan keselamatan mereka menghirup asap. Karena yang terbakar adalah bahan kimia,” kata Nurdin.
Material yang mudah terbakar dan angin yang kencang menyebabkan pemadaman membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi, api dinilai sudah tidak membahayakan karena perambatan telah dicegah di gudang tersebut.
Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, gudang seluas 9.450 meter persegi tersebut menyimpan baik produk jadi maupun bahan baku pembuatan rambut palsu sehingga pemadaman tidak dapat dengan cepat dilakukan.
”Hal ini membutuhkan banyak waktu,” kata Satriadi. Selain air, foam atau busa juga digunakan untuk memadamkan bahan kimia yang terbakar, kata Satriadi.
Angin yang kencang pada siang hari juga mempersulit pemadaman api di lokasi.
Nurdin menambahkan, bahan kimia yang mempersulit pemadaman adalah karet dan lem untuk bahan pembuatan wig.
Bahan kimia yang mudah terbakar tersebut memaksa petugas membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk memadamkan api. Ia berharap api sudah bisa benar-benar padam sekitar pukul 20.00, atau sekitar delapan jam sejak petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian.
Nurdin mengatakan, pihaknya mengerahkan 100 personel petugas dan 17 mobil pemadam kebakaran. ”Sejumlah 14 unit dari Sudin Jakarta Utara dan tiga unit dari Sudin Jakarta Timur,” katanya.
Dugaan awal penyebab kebakaran ini, kata Nurdin, adalah korsleting listrik yang berasal dari sebuah kantin di kawasan pabrik wig ini.
Hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa ataupun korban luka akibat musibah kebakaran ini. ”Karena sekarang hari Sabtu, jadi libur, tidak ada karyawan,” kata Satriadi. Dengan demikian, tidak diperlukan proses evakuasi dari tempat kejadian.
Satriadi menambahkan, ia belum dapat menaksir kerugian yang diakibatkan kebakaran ini.