SOLO, KOMPAS – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, pembangunan kereta Bandara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah harus selesai akhir tahun 2018. Kereta ini akan menghubungkan Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Balapan, Solo-Stasiun Maguwoharjo, Sleman-Stasiun Tugu, Yogyakarta.
“Target KA bandara akhir tahun selesai, awal tahun 2019 harus operasi,” ujar Budi Karya Sumadi di sela-sela meninjau Stasiun Balapan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (1/4).
Budi mengatakan, pembangunan stasiun KA di Bandara Adi Soemarmo saat ini sedang dalam tahap konstruksi. Sementara itu, untuk jalur rel KA dari bandara menuju Stasiun Balapan masih ada lahan yang belum dibebaskan. Saat ini, pembebasan lahan mencapai sekitar 70 persen.
“Untuk pembebasan lahan ini akan segera diselesaikan dengan pemilik tanah,” katanya. Tercatat, total lahan yang dibutuhkan untuk jalur KA bandara sekitar 75,6 ribu meter persegi yang berada di wilayah Boyolali dan Solo.
Project Director 6 Yogyakarta, PT Kereta Api Indonesia Yurish Wibawa mengatakan, PT KAI akan memulai membangun peron khusus untuk KA bandara di Stasiun Balapan pada Mei 2018. Proyek itu kini sedang dalam tahap lelang.
Peron KA bandara akan dibangun dua lantai dengan ruang tunggu penumpang berada di lantai dua. Peron ini akan terhubung langsung dengan fasilitas sky bridge atau jembatan penghubung Stasiun Balapan dengan Terminal Tirtonadi, Solo sehingga akan memudahkan akses penumpang ke Terminal Tirtonadi dan sebaliknya.
Menurut Yurish, dua rangkaian kerata api rel disel untuk KA bandara Adi Soemarmo kini sedang dikerjakan PT INKA, Madiun. Satu rangkaian kereta terdiri atas empat gerbong dengan kapasitas angkut normal penumpang duduk dan berdiri 393 penumpang, maksimum operasi bisa mengangkut hingga 492 orang penumpang, dan dalam kondisi sangat penuh atau berdesak-desakan bisa mengangkut total 589 orang.
“KA ini memiliki relasi Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Balapan-Stasiun Maguwoharjo, Kabupaten Sleman - Stasiun Tugu, Yogyakarta PP,” katanya.