JAKARTA, KOMPAS — Perayaan Paskah di Gereja Katedral Jakarta pada tahun 2018 mengambil tema ”Kita Bhinneka, Kita Indonesia” sebagai perenungan atas kondisi persatuan bangsa yang terkoyak. Tema tersebut diambil dari penerjemahan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.
Susyana Suwadie dari Humas Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta di sela-sela misa pertama malam Paskah, di Jakarta, Sabtu (31/3/2018), mengatakan, tema tersebut telah dicanangkan sejak 2016. Tema itu merupakan arahan Keuskupan Agung Jakarta yang ingin agar umat Katolik mengamalkan Pancasila.
”Sejak 2016, perayaan Paskah di Katedral memaknai Pancasila. Misalnya, tahun 2016 Katedral memaknai sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga perayaan bertema ’Kerahiman yang Memerdekakan’,” ujarnya. Tahun 2017, perayaan Paskah memiliki tema ”Makin Adil, Makin Beradab” untuk memaknai sila kedua, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Romo Markus Yumartana dalam khotbahnya menyatakan, Paskah merupakan momentum bagi umat Katolik untuk mati dan lahir kembali ke dalam roh Allah. Lahir kembali berarti memperjuangkan persatuan bangsa yang terkoyak.
”Saat ini, masyarakat saling membenci dan menghancurkan. Kita harus menghadirkan semangat dan kasih yang mempersatukan,” katanya. Dalam misa tersebut, Markus didampingi Romo Joannes Maryana.
Paskah, ujarnya, menjadi contoh di mana Tuhan mampu mengubah hati manusia dan memulihkan kemanusiaan yang rusak. Umat diharapkan lahir kembali untuk menjadi terang dunia.
Ia mengatakan, umat Katolik harus terlibat untuk menghadirkan kasih di Indonesia. Kebencian yang berkembang harus dilawan dengan pengampunan dan kekerasan dibalas dengan kelembutan.
Markus mengakui, pengampunan dan kelembutan tidak mudah untuk dilakukan, tetapi umat tidak boleh menyerah. Keluarga dinilai sebagai unit terkecil dalam masyarakat di mana kedua hal tersebut dapat dipraktikkan terlebih dahulu.
Selain itu, Markus juga menekankan semangat umat Katolik untuk mempertahankan persatuan bangsa tecermin dari dekorasi gereja tahun ini, yaitu dengan dibangunnya sebuah telur Paskah raksasa.
Dekorasi telur tersebut memiliki tinggi sekitar 2 meter, terdiri dari alas telur setinggi 1 meter dan telur 1 meter. Diameter telur tersebut sekitar 120 sentimeter.
Telur tersebut memiliki banyak lubang kecil dan dicat dengan warna merah putih, melambangkan bendera Indonesia. Di atas permukaan telur terpasang peta Indonesia yang dicat keemasan. Sementara di dalam telur terdapat tiga lampu yang dipasang sebagai simbol api.
Di bawah telur dihiasi sejumlah bunga mawar merah. Adapun alas bawahnya menggambarkan perjalanan Yesus sebelum dan sesudah disalibkan.
Di sekitar dekorasi telur digantung lebih dari 40 hiasan burung merpati yang membawa berbagai lambang. Sebanyak 34 hiasan burung merpati membawa lambang 34 provinsi yang ada di Indonesia. Sisanya membawa lambang rumah ibadah dan lambang agama-agama di Indonesia. Beberapa hiasan burung lainnya membawa bunga mawar dan telur Paskah.
Susyana mengatakan, api di dalam telur Paskah merupakan sebuah doa dan harapan agar berkah melimpahi Indonesia pada tahun ini. Burung merpati yang merupakan lambang perdamaian diharapkan membawa damai bagi 34 provinsi dan umat berbagai agama di seluruh Indonesia.
”Seluruh umat diajak mendukung persaudaraan. Kita bineka, banyak suku dan agama, tetapi harus bersatu,” kata Susyana. Adapun bunga mawar merepresentasikan cinta kasih.
Menanggapi Indonesia memasuki tahun politik pada 2018-2019 akibat pilkada dan pilpres, Susyana menyatakan, umat Katolik telah diimbau untuk mengecek keaslian informasi yang diterima dari sumber yang tidak jelas. Imbauan dilakukan agar umat tidak terjebak dengan hoaks dan ujaran kebencian.
Perayaan Paskah di Katedral terdiri dari lima perayaan, yaitu Minggu Palma, Misa Krisma, Misa Kamis Putih, Jumat Agung, dan Malam Paskah. Untuk ibadah malam Paskah terbagi menjadi tiga bagian, yakni Upacara Cahaya, Liturgi Sabda, dan Liturgi Ekaristi.
Wakil Kapolsek Sawah Besar Ajun Komisaris Revi Mingga menyatakan, sebanyak 56 personel diturunkan untuk menjaga keamanan pada malam Paskah. ”Sejauh ini keadaan kondusif,” ujarnya.