PALEMBANG,KOMPAS — Akibat permasalahan teknis, pesawat Lion Air bernomor JT 0600 PJ dengan rute Jakarta-Jambi mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Minggu (1/4/2018). Sampai saat ini atau tujuh jam setelah pendaratan, penumpang belum diberangkatkan dan pesawat masih dalam perawatan.
Saman (46), salah satu penumpang, menjelaskan, pesawat berangkat dari Jakarta sekitar pukul 05.45. Tidak ada penundaan keberangkatan. Namun, di tengah perjalanan, kondisi di dalam pesawat sangat tidak nyaman, telinga terasa sakit. ”Saya berpikir, pesawat sudah mau mendarat,” ujar Saman.
Namun, tiba-tiba masker oksigen langsung jatuh dari dalam pesawat, tanda pasokan oksigen di dalam pesawat berkurang. Kondisi ini membuat sejumlah penumpang di dalam pesawat panik dan gaduh. Namun, awak kabin memerintahkan para penumpang untuk menggunakan masker oksigen yang ada sebagai alat bantu pernapasan.
Kecemasan penumpang kian bertambah karena awak kabin menyatakan, pesawat akan mendarat darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. Penumpang pun melakukan seperti yang diinstruksikan.
Suasana pun hening saat awak kabin menyatakan, kondisi pesawat sudah terkendali. Akhirnya, pesawat mendarat dengan sempurna sekitar pukul 07.05. Penumpang segera turun dari pesawat dan menuju ruang tunggu keberangkatan. ”Kami duduk bersama dengan penumpang yang akan berangkat,” ujarnya.
Satu jam berselang, penumpang menanyakan kelanjutan dari penerbangan tersebut. Namun, pihak maskapai belum menyatakan kapan pesawat akan kembali diberangkatkan. Bahkan, pihak maskapai menyatakan akan mengembalikan uang milik penumpang dan mengimbau penumpang untuk mencari alat transportasi lain. Namun, semua penumpang sepakat menolak dan lebih memilih untuk menunggu perbaikan.
Dalam proses tunggu tersebut, pihak maskapai telah memberikan makan kepada para penumpang dan menjanjikan memberangkatkan penumpang sekitar pukul 14.00. General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang Bayuh Iswantoro mengatakan, pendaratan ini dilakukan karena ada kendala teknis yang terjadi. ”Mendengar kabar tersebut, kami segera menyediakan tempat bagi pesawat untuk mendarat,” kata Bayuh.
Sampai sekarang, pesawat masih berada di bandara untuk menyelesaikan kendala teknis tersebut. Adapun 206 penumpang masih berada di ruang keberangkatan. ”Tugas kami hanya untuk menyediakan tempat pendaratan dan pelayanan bagi penumpang,” ujar Bayuh.