JAKARTA, KOMPAS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk jenjang SMK siap dilaksanakan pada Senin (2/4/2108) hingga Kamis (5/4/2018). Soal-soal sudah diunduh sejak Kamis pekan lalu.
"Wilayah-wilayah yang dikenal bermasalah akses internetnya sudah mengunduh soal ke peladen komputer di sekolah sejak Kamis. Akan tetapi, soal baru bisa dibuka ketika UNBK," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (1/4/2108).
Ia mengatakan, jumlah SMK peserta UNBK di tahun 2018 mencapai 96 persen atau 12.505 sekolah. Angka itu mencakup SMK yang menumpang mengerjakan UNBK di sekolah lain.
Menurut Totok, alasan UNBK diadakan bergiliran, yaitu dimulai dengan SMK, diikuti SMA (9-12 April), dan diakhiri UNBK tingkat SMP (23-26 April) adalah supaya sekolah yang tidak memiliki komputer bisa menumpang di tempat lain.
"Berbagi fasilitas di satuan-satuan pendidikan sangat dianjurkan," ujarnya.
Hingga Minggu pukul 17.30, Totok menuturkan, tidak ada masalah dari segi sinkronisasi peladen sekolah dengan pusat informasi Kemendikbud. Beberapa sekolah sempat mengalami mati listrik, tetapi bisa segera diperbaiki.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 2 Subang, Jawa Barat, Iim Gunawan, mengatakan, ada 614 siswa kelas XI yang mengikuti UNBK. Mereka dibagi ke dalam tiga sif, yaitu pagi, siang, dan sore.
Disterilisasi
Di Lampung, UNBK tingkat SMK diikuti 41.928 siswa. Seluruh SMK yang melaksanakan UNBK telah menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan.
Berdasarkan pantauan Kompas di sejumlah SMK di Bandar Lampung, Minggu (4/1), sejumlah fasilitas seperti ruang kelas, komputer, dan nomor ujian peserta telah disiapkan. Bahkan, ruang kelas yang akan dipakai untuk ujian telah diseterilisasi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, terdapat 431 SMK negeri dan swasta di Lampung yang menggelar UNBK tahun 2018.
“Tahun ini, seluruh SMK di Lampung mengikuti UNBK,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Sulpakar.
Sulpakar menjelaskan, persiapan UNBK di masing-masing sekolah telah mencapai 100 persen. Sekolah telah menyiapkan komputer minimal 30 persen dari jumlah siswa peserta UNBK di tiap sekolah.
Tahun ini, terdapat 44 SMK yang akan bergabung dengan sekolah terdekat dalam pelaksanaan UNBK. Hal itu karena jumlah unit komputer di 44 SMK tersebut belum mencukupi. Meski begitu, kondisi itu tidak membatasi sekolah untuk menyelenggarakan UNBK. Dia juga menyakini hal itu tidak akan menganggu pelaksanaan UNBK.
Untuk menghindari pemadaman listrik, sekolah juga telah menyiapkan mesin genset. Selain itu, pihaknya juga telah berkordinasi dengan PLN Distribusi Lampung agar mendukung pelaksanaan UNBK dengan tidak memadamkan listrik selama pelaksanaan ujian.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Lampung Nur Rakhman Yusuf menuturkan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengawasi pelaksanaan ujian nasional tahun 2018. “Tim akan berkunjung ke sejumlah sekolah untuk meninjau pelaksanaan UNBK di Lampung. Pemantauan itu sekaligus untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan ujian nasional,” kata Nur Rakhman.
Selain itu, Ombudsman Lampung juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung membentuk Tim Layanan Bantuan sebagai unit pengelolaan pengaduan terkait pelaksanaan ujian nasional tahun 2018. Hal itu sesuai dengan Prosedur Pelaksanaan Standar UN Tahun 2018. Dengan begitu, laporan terkait pelaksanaan UN diharapkan dapat diselesaikan dengan tertib dan cepat.