JAKARTA, KOMPAS — Perbankan semakin giat menanggapi perkembangan bisnis di dunia digital. Membangun ekosistem transaksi digital melalui kerja sama dengan berbagai penyedia jasa, salah satunya teknologi finansial atau tekfin, menjadi salah satu hal yang dapat dilakukan.
Hari ini di Jakarta, Selasa (3/4/2018), salah satu Bank BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) II, Bank Ganesha, meresmikan salah satu produk mobile banking-nya, yaitu aplikasi BANGGA.
Dalam aplikasi itu, Bank Ganesha bekerja sama dengan berbagai penyedia layanan bisnis digital, seperti Investree, Jalin Pembayaran Nasional, Mapclub, Doku.com, serta beberapa produk usaha mikro, kecil, dan menengah.
Presiden Direktur Bank Ganesha Surjawaty Tatang mengatakan, target utama dari penciptaan ekosistem layanan perbankan digital dari aplikasi tersebut, yaitu generasi muda Indonesia. Ia menilai, generasi muda saat ini cenderung lebih nyaman bertransaksi secara digital yang sederhana dan cepat.
”Kami mendorong agar semua transaksi semakin menjadi satu kesatuan (seamless). Jadi, pengguna aplikasi tidak perlu login dan logout di setiap layanan dalam satu aplikasi, misalnya ingin transfer uang atau berbelanja online. Bisa langsung pindah dalam aplikasi kami tanpa masuk atau keluar dahulu,” kata Surjawaty.
Bank Ganesha menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan, seperti tekfin berbasis simpan-pinjam Investree, perusahaan switching (penghubung antara lembaga keuangan) PT Jalin Pembayaran Nasional, perusahaan tekfin e-payment Doku.com, dan perusahaan yang bergerak di bidang e-dagang Mapclub.
”Target nasabah yang men-download aplikasi ini berkisar 30.000-40.000 nasabah,” ujar Surjawaty.
Surjawaty mengakui, setiap tahunnya Bank Ganesha menganggarkan Rp 25 miliar untuk pengembangan teknologi digital. Hal itu meliputi sistem pengamanan nasabah yang diperketat.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menilai, perbankan tidak bisa menghindari perkembangan digital. Hal itu karena kecenderungan generasi muda yang sangat aktif di dunia digital.
”Saat ini hampir 20 persen investor di pasar saham Indonesia sudah generasi milenial,” tutur Aviliani.
Menurut Aviliani, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perbankan, khususnya bank BUKU II, ialah membuat ekosistem dengan bekerja sama dengan berbagai perusahaan. Hal itu dinilai lebih efektif dibandingkan berusaha membuat ekosistem secara mandiri.
”Harus berkolaborasi dalam membuat eksosistem digital. Kalau tidak, itu akan mahal dan sulit bersaing sehingga Bank BUKU II bisa mati nanti,” ujar Aviliani.
”Bank tidak perlu khawatir dengan perkembangan tekfin, toh e-payment, tekfin simpan-pinjam, semuanya juga melalui bank. Nah, sekarang bagaimana bank memanfaatkan peluang itu saja,” kata Aviliani.
Generasi milenial
CEO Investree Adrian A Gunadi menyampaikan, saat ini perkembangan tekfin cukup pesat. Terdapat 45 tekfin simpan-pinjam yang sudah tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
”Dari jumlah lender (krediour) kami, sekitar 70 persennya generasi milenial (kelahiran tahun 1980-2000). Ini mengubah semuanya. Yang tadinya orang mau investasi harus isi formulir manual, saat ini lebih mudah dan cepat melalui platform digital,” kata Adrian.
Menurut Adrian, kerja sama yang dijalin dengan Bank Ganesha akan membantu UMKM memperoleh pendanaan melalui tekfin. Ia menilai, hadirnya bank sebagai kreditor akan membantu bank mencapai target yang disyaratkan Bank Indonesia, yaitu minimal 20 persen penyaluran kredit ke UMKM dari seluruh kredit yang disalurkan.
Adrian mengatakan, untuk tahap awal Bank Ganesha akan mengucurkan uang pinjaman kepada debitor melalui Investree sebesar Rp 10 miliar.
”Melalui aplikasi mobile banking juga nanti nasabah bisa langsung investasi di Investree. Itu sedang kami susun teknisnya, sekitar bulan Juni 2018 sudah dapat diakses,” tutur Adrian.
Adrian menyampaikan, Bank Ganesha juga akan menjadi subdistributor produk Surat Berharga Negara Ritel secara online yang dijalankan oleh Investree mulai Mei 2018. Investree menjadi satu-satunya tekfin yang ditunjuk Kementerian Keuangan untuk melaksanakan transaksi tersebut.