PALEMBANG, KOMPAS — Dua dari delapan rangkaian kereta ringan atau light rail transit akan tiba di Palembang pada 12 April 2018. Setelah tiba di Palembang, sejumlah uji coba akan dilakukan untuk memastikan semua sarana dan prasarana yang tersedia sudah sesuai standar.
Pejabat Pembuat Komitmen Proyek LRT Palembang, Suranto, Rabu (4/4/2018), mengatakan, 2 dari 8 rangkaian kereta akan diberangkatkan dari pabrik PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun Kamis ini. Satu rangkaian terdiri atas tiga kereta.
Kereta akan ditarik dengan menggunakan lokomotif menuju Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan kemudian diangkut menggunakan kapal menuju Pelabuhan Boom Baru, Palembang. ”Rangkaian kereta diperkirakan tiba di Palembang pada 12 April 2018,” katanya.
Rangkaian kereta diperkirakan tiba di Palembang pada 12 April 2018.
Rangkaian kereta itu akan tiba di Depo LRT Jakabaring, Palembang, pada 15-16 April untuk selanjutnya mengikuti serangkaian uji coba. ”Pada tahap awal, kereta akan diperiksa untuk memastikan kondisinya sama saat diberangkatkan dari Madiun,” katanya.
Selanjutnya, kata Suranto, akan dilakukan tahap pengujian instrumen di dalam kereta yang akan dilakukan 14 hari setelah tiba di depo. Kemudian pada awal Mei, akan dilakukan uji dinamis atau mulai dijalankan secara bertahap.
”Ini dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan sarana dan prasarana yang telah disiapkan,” kata Suranto.
Pada tahap awal, kereta akan dijalankan di zona lima tepatnya di area Jakabaring. Di arena ini semua sarana pendukung, seperti kelistrikan dan persinyalan, sudah siap. Selanjutnya, akan terus dilanjutkan hingga sampai di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
Uji dinamis dua rangkaian kereta ini diharapkan mampu menjadi parameter bagi enam rangkaian kereta lainnya saat tiba di Palembang pada Juni mendatang. ”Jika paremeternya sudah ditetapkan, uji coba pada kereta lainnya akan lebih cepat,” kata Suranto.
Selain itu, pengujian juga dilakukan dengan penumpang. Kapasitas satu rangkaian kereta yang terdiri atas tiga kereta adalah 534 penumpang.
Terkait pembangunan konstruksi LRT, Suranto mengatakan sudah mencapai 88,7 persen. Sebagian jalur kereta sudah terpasang. Pemasangan wesel (tempat pemindahan jalur) masih akan diselesaikan. Ada 13 wesel yang akan dibangun, 7 di antaranya sudah selesai.
”Kami berharap pada Juni 2018 LRT sudah bisa dioperasikan,” kata Suranto.
Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengatakan, setelah kereta datang, pemerintah daerah memiliki tugas untuk menumbuhkan minat masyarakat menggunakan LRT. Caranya dengan melengkapi transportasi pendukung yang mempermudah masyarakat mengakses LRT, salah satunya dengan membuat rute baru Trans-Musi.
Kalau bisa, kata Djoko, angkutan itu dapat masuk ke area perumahan dan dapat terhubung ke stasiun LRT. Selain itu, katanya, diperlukan adanya subsidi khusus untuk angkutan penunjang sehingga masyarakat tertarik menggunakannya.
Menurut Djoko, masyarakat Palembang beruntung mendapatkan kesempatan untuk menikmati fasilitas ini. Untuk itu, budaya menggunakan angkutan umum harus terus digalakkan.