SUMBAWA BESAR, KOMPAS — Tiga pelari Lintas Sumbawa 320 Kilometer telah memutuskan berhenti menyelesaikan lomba. Cedera menjadi faktor utama penghambat mimpi mereka untuk bisa finis di kaki Gunung Tambora, Ndoro Canga, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Ketiga pelari itu adalah Eko Ryzananto dan Eddy Angkawibawa pada kategori individu serta Haenri Sudarendro di kategori relay atau estafet.
Eko dan Haenri gagal menyelesaikan etape kedua yang berjarak 80 km, sepanjang 40 km. Eko menyerah karena mengalami permasalahan otot, sedangkan Haenri berhenti melanjutkan lomba karena masalah asam lambung.
Saat ditemui di check point kedua Km 80, Haenri mengaku salah strategi sejak memasuki Km 36. Meski sebelum lomba dia sudah tahu lambungnya bermasalah, Haenri tetap nekat minum air dingin.
”Saya akhirnya muntah. Setelah mendapat rekomendasi dari tim medis, saya putuskan untuk tidak melanjutkan lomba,” ujarnya.
Sementara Eddy yang sudah menyelesaikan etape kedua memutuskan untuk berhenti di Km 85 karena kondisi fisik. ”Hanya pelari luar biasa yang mampu menyelesaikan Lintas Sumbawa,” ujarnya saat ditemui di check point kedua Km 80.
Di sepanjang rute lomba, panitia membangun tujuh check point dengan jarak per 40 km. Agar bisa finis dengan baik, para pelari harus pandai mengatur strategi, termasuk dalam hal kecepatan lari. Para pelari harus berlari paling lambat 9 jam untuk setiap jarak 40 km. Jika tidak, mereka tidak diizinkan melanjutkan etape 40 km berikutnya.
Hingga Kamis (5/4/2018) pukul 11.45, pelari kategori individu Oktavianus Quassalmy memimpin di Km 140 atau 20 km sebelum menyelesaikan separuh perjalanan. Okta unggul dengan rentang jarak yang jauh dari para pesaing di belakangnya, seperti Hendra Siswanto, Wiliam Lesmana, dan Matheos Berhitu.
Di Km 100, pelari putri Mila Marlina masih berusaha untuk menyelesaikan etape ketiga. Dia masih berada di depan dengan Hamdani Kurniawan dan pelari veteran Adlan Johan atau Mak Del dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Sementara untuk kategori relay, Hadi Mustafa masih memimpin. Dia tengah beristirahat di pos hidrasi (water station) Km 120 sebelum melanjutkan perjalanan ke titik start kedua di Km 160 bergantian dengan Ari Masrudi.