SURABAYA, KOMPAS — Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Sabtu (7/4/2018), mulai menyelidiki kecelakaan KA Sancaka di pelintasan ilegal Km 215 antara Stasiun Kedungbanteng dan Stasiun Walikukun di Ngawi. Bersamaan dengan itu, Kepolisian Resor Ngawi menahan sopir truk trailer yang menghalangi perjalanan KA Sancaka sehingga terjadi kecelakaan yang menewaskan masinis, melukai asisten masinis, dan tiga penumpang.
Kepala Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Besar Pranatal Hutajulu yang dihubungi dari Surabaya mengungkapkan, sopir truk trailer dengan nomor pelat B 9013 TEA adalah Aji Aman (41), warga Samben, Kedungadem, Bojonegoro. ”Untuk kepentingan penyelidikan, sopir kami tahan dengan tuduhan mengakibatkan kecelakaan fatal dalam perjalanan kereta api,” ujarnya pada Sabtu malam.
Dari keterangan saksi, menjelang pukul 18.25 pada Jumat (6/4/2018) atau saat kecelakaan, sopir menggerakkan truk trailer seusai bongkar muatan bantalan beton untuk proyek rel ganda.
Sopir tanpa memberi tahu petugas proyek dan pengawas dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjalankan truk yang kemudian mogok saat melintang di rel. Padahal, KA Sancaka mendekat dengan kecepatan tinggi dari arah barat (Solo) ke timur (Madiun). Sebelum tabrakan terjadi, Aji Aman keluar dari truk untuk menyelamatkan diri.
KA Sancaka yang mengangkut 530 penumpang saat itu menabrak truk trailer sehingga lokomotif ringsek parah dan terguling sampai berubah posisi hampir 180 derajat. Truk ringsek di seluruh bagian dan nyaris hancur. Dorongan akibat tabrakan kereta dan truk turut merusak mobil Toyota Avanza L 1356 BH yang merupakan kendaraan operasional petugas proyek dan pengawas dari KAI yang terparkir di tepi rel.
Tabrakan itu terjadi di Km 215+8 wilayah Dadung, Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Lokasi kecelakaan sesungguhnya bukan pelintasan, melainkan lahan kosong di antara persawahan. Lokasi berjarak 500 meter dari tepi Jalan Tol Solo-Ngawi. Titik kecelakaan juga merupakan lokasi proyek rel ganda sehingga truk trailer yang berukuran besar bisa masuk ke sana untuk mengantar muatan penunjang proyek.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Edi Nursalam di lokasi mengatakan, untuk sementara jalur Solo-Madiun belum bisa dilintasi oleh KA-KA dari dan ke Surabaya dan Malang. Untuk Surabaya dan Malang dengan Solo, Yogyakarta, Purwokerto, atau Bandung lewat jalur selatan, KA-KA harus memutar lewat lewat jalur utara, antara lain Stasiun Surabaya Pasar Turi-Stasiun Gambringan-Stasiun Solo Balapan untuk selanjutnya sesuai relasi.
”Pemindahan lokomotif belum selesai,” ujar Nursalam. Tim terpadu menunggu kedatangan crane besar untuk mengangkat dan menyingkirkan lokomotif CC 2018349 SDT itu jauh dari rel. Selain itu, mengembalikan kereta pembangkit, kereta restorasi, dan kereta penumpang yang keluar rel agar bisa ditarik ke depo terdekat di Daerah Operasi 7 Madiun.
”Tujuan utama supaya jalur bisa segera difungsikan. Lokomotif harus disingkirkan agar jalur bisa digunakan. Berat banget lokomotif dan truk trailer sehingga butuh crane lebih besar,” kata Nursalam.
Penyebab kecelakaan juga sedang diselidiki oleh KNKT, terutama untuk mengetahui kelalaian sopir truk trailer yang menghalangi perjalanan KA Sancaka. Mengapa tiba-tiba truk mogok, apakah masalah mesin atau tersangkut dengan rel yang notabene lokasi bukan pelintasan yang diawasi. Pergerakan kendaraan di sekitar jalur kereta seharusnya diawasi dan tunduk pada perintah petugas KAI.
Supriyanto dari Humas KAI Daop 7 Madiun mengatakan, satu crane dan tiga backhoe loader telah berada di lokasi untuk penanganan kecelakaan. Namun, masih diperlukan crane lebih besar guna memindahkan bangkai truk dan lokomotif. Alat berat backhoe loader dimanfaatkan untuk memperkuat struktur tanah untuk bantalan rel.
Adapun jenazah masinis bernama Mustofa (30) telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Sumberbening, Balerejo, Madiun. Korban meninggalkan istri bernama Dian KS Utami dan anak yang masih balita, yakni Aulil FA Zahra. Korban luka ialah asisten masinis bernama Hendra Wahyudi, warga Bogorejo, Barat, Magetan, selain juga tiga penumpang, yakni Muhamad Taufiq Rohman, Fuad Ujiawan, dan Muhammad Muafi.
Agus Komarudin dari Humas KAI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terimbas kecelakaan KA Sancaka itu. ”KAI dan tim terpadu berusaha keras menangani kecelakaan itu agar pelayanan kembali dapat dijalankan dengan maksimal,” katanya.
Gatut Setiyatmoko dari Humas KAI Daop 8 Surabaya menambahkan, sejumlah KA dari Jember, Malang, Madiun, dan Surabaya lewat Solo terpaksa memutar lewat jalur utara, antara lain Argowilis, Bima, Turangga, Sancaka, Mutiara Selatan, Pasundan, Gaya Baru, Bangunkarta, Gajayana, Matarmaja, dan Mojopahit.
Penumpang yang membatalkan perjalanan akibat kecelakaan itu dipastikan mendapat pengembalian uang tiket 100 persen. Untuk keterlambatan perjalanan 3 jam diberikan makanan dan minuman ringan. Keterlambatan perjalanan 5 jam diberikan makanan dan minuman berat.