SOREANG, KOMPAS — Korban tewas akibat meminum minuman keras oplosan di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Bandung, Jawa Barat, bertambah menjadi 50 orang. Jumlah korban memungkinkan kembali meningkat karena puluhan pasien akibat miras oplosan masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
Rincian korban tewas terdiri dari 41 orang di Kabupaten Bandung, 6 orang di Kabupaten Sukabumi, dan 3 orang di Kota Bandung. Jumlah korban tewas paling banyak berada di Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka, Kabupaten Bandung, yaitu 31 orang.
”Di RSUD Cicalengka juga terdapat 29 pasien dirawat di instalasi gawat darurat dan 19 pasien dirawat inap,” ujar Direktur Utama RSUD Cicalengka Yani Sumpena, Selasa (10/4/2018).
Sebelumnya, Yani Sumpena mengatakan, tidak tertutup kemungkinan jumlah korban terus bertambah. Ini mengacu pada banyaknya jumlah pasien yang datang ke rumah sakit.
”Pada Minggu pagi, jumlah korban tewas baru 12 orang. Sehari kemudian menjadi 20 orang. Tiga lainnya meninggal di RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung,” kata Yani.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Achmad Kustijadi mengatakan, korban tewas lainnya di kabupaten tersebut berasal dari Rumah Sakit AMC Cileunyi sebanyak 7 orang dan RSUD Majalaya 3 orang. Di dua rumah sakit itu juga masih terdapat puluhan pasien yang masih dirawat akibat menenggak miras oplosan.
”Total pasien akibat miras oplosan mencapai 155 orang di tiga rumah sakit dengan 41 di antaranya meninggal,” ujarnya.
Miras oplosan yang diminum korban diduga berasal dari pedagang di Jalan Raya Bandung-Garut. Polisi telah menetapkan dua tersangka, yaitu pemilik dan penjaga kios. Polisi masih memburu pemasok miras oplosan tersebut.