Petrokimia Menghemat Rp 66 Miliar

ADI SUCIPTO

Salah satu inovasi yang dipamerkan dalam Konvensi Inovasi Ke-32 Petrokimia Gresik, di GOR Tridharma Gresik, Jawa Timur, Kamis (12/4/2018). Selama 2017/2018, ada 1.087 gugus inovasi di lingkungan PT Petrokimia Gresik dan berhasil menghemat anggaran Rp 66 miliar.

GRESIK, KOMPAS — Nilai anggaran yang bisa dihemat berkat inovasi dari 1.087 gugus inovasi dari berbagai unit kerja di pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik selama 2017/2018 mencapai Rp 66 miliar. Terobosan dan inovasi terbukti meningkatkan efisiensi di perusahaan selain bisa dimanfaatkan untuk pengembangan perusahaan di masa mendatang.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Nugroho Christijanto menyatakan, nilai realisasi penghematan itu berdasar verifikasi internal. Sejumlah hasil inovasi pun dipamerkan di GOR Tridharma. Para inovator bisa mempresentasikan hasil karyanya.

”Selain mengenalkan inovasi, pameran itu diharapkan menginspirasi karyawan lain untuk berinovasi. Itu akan mendorong karyawan berpikir kreatif dan bekerja inovatif,” ujar Nugroho, Kamis (12/4/2018), dalam Konvensi Inovasi Ke-32 Petrokimia Gresik.

Ia menambahkan, inovasi perusahaan juga bisa memperbaiki dan meningkatkan mutu produk, proses bisnis, optimalisasi teknologi, pelayanan, organisasi, dan sebagainya. Inovasi terus dilakukan dari tahun ke tahun. Konvensi inovasi ini bertujuan semakin memantapkan tradisi inovasi di perusahaan.

Efisien dan efektif

Inovasi terbukti berhasil menciptakan berbagai perbaikan sistem dan proses kerja. Perbaikan-perbaikan itu berdampak pada efisiensi dan efektivitas sumber daya perusahaan dan memberikan nilai tambah di segala aspek operasional perusahaan. Penghematan diarahkan mendukung program pengembangan perusahaan dan memperkuat struktur bisnis.

Di antara karya inovasi yang dipamerkan tahun ini, salah satunya aplikasi Petro Balancing yang membuat mesin produksi di pabrik menjadi tetap stabil. Sementara GIO Isteksius bisa mempercepat pembuatan rekomendasi kondisi mesin rotating sehingga bisa mengurangi kegagalan operasi.

Selain itu, ada SS Kovalen yang bisa mempercepat pengujian P2O5 dari 80 menit menjadi 58 menit dalam waktu tujuh bulan. Itu bisa menghemat biaya bahan kimia dan peralatan helas untuk pengujian Rp 21,226 juta per tahun serta menghemat spek produk selama 51 menit senilai Rp 21,595 juta.

”Nilai penghematan lumayan besar,” kata Andi Lusdiono dari laboratorium uji kimia.