Kuliner unik dan bikin penasaran menjamur di Kota Cirebon, Jawa Barat. Salah satunya pizza volcano, piza yang menyerupai gunung berapi.
Makanan khas Italia itu berada di Restoran Coffee n’ Friends di Jalan DR Wahidin No 19, sekitar 1,5 kilometer dari Balai Kota Cirebon. Menu andalannya pizza volcano. Pizanya cukup unik karena menggelembung seperti gunung berapi. Apalagi, diameternya berkisar 30 sentimeter, lumayan besar.
Siapa saja yang melihatnya kali pertama bakal menaikkan alis, pertanda terkejut. Setelah itu, memotretnya. Namun, kejutan belum berakhir. Saat memotongnya dengan pisau, asap menyeruak dan terdengar suara ”kriuk”, seperti gunung berapi yang meletus. Aroma roti piza dengan daging dan keju meluber pun tercium.
Ternyata, di balik gelembung besar itu terdapat piza yang melingkar. Bagaimana dengan gelembungnya yang renyah? Terserah Anda. Mau di makan terpisah atau bersamaan dengan pizanya.
Aneka rasa piza tersedia, mulai dari meat lover, margaritha, hingga spicy chicken. Jika bosan dengan daging dan ayam, rasa pizza seafood dan tuna juga dapat dipesan. Harganya berkisar Rp 40.000-Rp 59.000 per porsi yang dapat dimakan oleh empat orang.
Uniknya, piza tersebut dipanggang menggunakan oven khusus yang punya cerobong asap di atasnya. Bahan bakarnya adalah kayu. ”Ini supaya bumbunya lebih meresap saat dipanggang,” ujar salah satu karyawan Coffee n’ Friends.
Cara membuatnya sama dengan piza pada umumnya. Namun, setelah diberi toping, koki menggunakan telur di atas piza yang akan menggelembung setelah diberikan pompa khusus berukuran mini. Piza dipanggang dalam tungku dengan suhu hingga 250 derajat celsius sekitar 20 menit.
Keunikan pizza volcano itu menarik ”lidah” warga Kota Cirebon dan sekitarnya. Saat akhir pekan, restoran yang mampu menampung hingga 100 pengunjung itu cukup padat. Tersedia pula tempat rapat berpendingin udara di restoran yang mulai beroperasi 6 bulan terakhir itu.
Selain pizza volcano, kuliner unik lainnya yang cukup menarik perhatian di Cirebon adalah sate taichan di Restoran Tuekang Sate. Beroperasi sejak pertengahan tahun lalu di Jalan Pemuda, Kota Cirebon, restoran ini menawarkan aneka rasa, seperti original, lada hitam, dan barbeque.
Abi Shadat, pemilik Tuekang Sate di Cirebon, mengatakan, dalam sehari, 40 kilogram daging habis untuk melayani permintaan konsumen. Sebelumnya, restoran ini lebih dulu buka di Jakarta Barat.
Kuliner unik lainnya juga tampak di Warung Martabak Apin di Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon. Martabak ini keluar dari dikotomi martabak asin dan manis. Bagaimana tidak, martabak dengan keju mozarella juga tersaji di sana.
Mengapa kuliner unik ini bermunculan? ”Kami melihat ada potensi bisnis kuliner yang besar sejak ada Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Orang Jakarta dan Bandung kerap liburan ke Cirebon,” ujar Abi yang berasal dari Bandung.
Memang, sejak beroperasi pertengahan 2015, Tol Cipali memangkas waktu tempuh pengendara dari Jakarta yang tadinya lebih dari 5 jam via pantura menjadi 3 jam dengan Cipali. Tidak hanya bisnis kuliner, hotel pun menjamur. Rasanya, kota besar seperti Jakarta dengan ragam kuliner uniknya telah berpindah ke Cirebon.
Lalu, mengapa konsumen tertarik? ”Saya penasaran, makanya datang untuk mencoba. Lumayan juga,” ujar Dwi Ayu (26), yang pernah mencoba pizza volcano dan sate taichan. Penasaran? Silakan ke Cirebon.