Presiden: Penyuluh Agama Penjaga Perdamaian Indonesia
Oleh
KARINA ISNA IRAWAN
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sebanyak 5.711 penyuluh agama di Jawa Tengah menghadiri acara silaturahim bersama Presiden Joko Widodo di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/4/2018). Presiden mengucapkan terima kasih atas upaya penyuluh agama menjaga persatuan, persaudaraan, dan kerukunan di Indonesia.
Silaturahim dihadiri antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma\'ruf Amin, Plt Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy. Acara berlangsung sejak pukul 09.00 di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah.
”Saya ingin mengucapkan terima kasih telah ikut berperan menjaga persatuan, kerukunan, dan persaudaraan antarumat beragama. Meski saya tahu selama ini pemerintah belum bisa berikan apresiasi lebih,” ujar Presiden saat membuka acara bertajuk ”Silaturahmi Penyuluh Agama Provinsi Jateng” tersebut.
Presiden mengatakan, penyuluh agama menjadi garda terdepan dalam menjaga empat pilar, yakni Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mereka berperan mencegah munculnya konflik sosial di tengah bangsa yang majemuk ini. Undangan penyuluh agama terdiri dari Islam, Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu.
Seluruh penyuluh agama kompak mengenakan pakaian berwarna putih. Mereka datang dari pelosok daerah di 35 kota/kabupaten se-Jateng. Di sela-sela silaturahim, Jokowi membagikan tiga sepeda bagi penyuluh yang bisa menjawab pertanyaan. Sontak silaturahim yang awalnya berlangsung formal berubah penuh tawa.
Lukman menambahkan, Kementerian Agama telah menerbitkan sembilan seruan untuk penyuluh agama pada 2017. Seruan tersebut menyoroti tata cara penyuluh agama dalam berkotbah. Mereka diminta tidak menyinggung isu SARA, kabar bohong, dan ujaran kebencian. Hal tersebut penting mengingat Indonesia tengah berada di tahun politik.