JAKARTA, KOMPAS — Uji coba penerapan kebijakan ganjil-genap di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang diharapkan mendorong warga beralih ke angkutan umum. Untuk itu, armada bus transjabodetabek akan terus ditambah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (16/4/2018) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, optimistis dengan uji coba penerapan sistem ganjil-genap di Tol Jagorawi dan Tol Tangerang. Sebab, selama ini, tak ada jalur khusus angkutan umum di jalur itu.
”Kalau saya kasih jalur khusus di situ, akan produktif. Kalau banyak (armadanya), membuat orang pindah dari mobil (pribadi) ke bus,” ujarnya.
Sejauh ini, disiapkan 17 bus dari Mal Alam Sutera, Tangerang, ke beberapa tempat di Jakarta yang berangkat setiap 30 menit. Untuk jalur Cibubur-Jakarta, disiapkan armada serupa dari Metland Transyogi ke Blok M dan Mangga Dua. Jika bersambut positif, armada bus akan terus ditambah.
”Sekarang ini sosialisasi sambil uji coba. Kita baru akan berlakukan dua atau tiga minggu yang akan datang,” lanjut Budi.
Kendati demikian, evaluasi uji coba akan dilakukan setiap pekan. Diharapkan, sebelum bulan puasa, keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan kebijakan ganjil-genap ini sudah ada.
Kebijakan ganjil-genap ini diuji coba di tiga pintu tol, yakni Pintu Tol Cibubur 2 Tol Jagorawi serta Pintu Tol Tangerang 2 dan Pintu Tol Kunciran 2 di Tol Jakarta-Tangerang arah Jakarta.
Jalur-jalur ini dinilai paling padat sehingga kebijakan ganjil-genap dan penyiapan angkutan umum diharapkan bisa mengurangi kemacetan.
Di Pintu Tol Cibubur 2, tercatat dilalui 10.280 kendaraan per hari, sedangkan di Pintu Tol Kunciran 2 dan Pintu Tol Tangerang 2 dilalui lebih dari 7.000 kendaraan. Sistem ini hanya berlaku Senin-Jumat pukul 06.00-09.00 dan tidak berlaku pada hari libur nasional.
Pembatasan juga diterapkan untuk truk angkutan barang di Tol Tangerang.