PALANGKARAYA, KOMPAS — Titik panas mulai bermunculan hampir di seluruh kabupaten di Kalimantan Tengah. Selama bulan ini tercatat 17 titik panas dengan tingkat kepercayaan 40-80 persen. Tim patroli terpadu kebakaran hutan dan lahan pun mulai bergerak.
Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, terdapat 17 titik panas yang dimulai pada Kamis (5/4/2018) sampai sekarang. Sabtu (14/4) terpantau enam titik panas dengan tingkat kepercayaan 42-73 persen di empat kabupaten, yakni Kapuas, Barito Selatan, Murung Raya, dan Kotawaringin Timur.
Prakirawan BMKG Pangkalan Bun, Setya Pratama, mengatakan, pada Senin (16/4) tidak terpantau titik panas. Titik panas terakhir terpantau di Kabupaten Barito Utara di Kecamatan Teweh Tengah dengan tingkat kepercayaan 70 persen pada Minggu (15/4).
”Secara umum di wilayah Kalimantan Tengah masih diliputi hujan. Jadi, titik panas maupun titik api lebih cepat hilang,” ungkap Setya.
Setya menambahkan, saat ini, di sebagian wilayah Kalimantan Tengah, seperti Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara, masih dilanda hujan ringan hingga lebat.
Patroli terpadu
Meskipun demikian, pemerintah mulai melepas 30 tim patroli terpadu kebakaran hutan dan lahan di 55 titik rawan kebakaran yang tersebar di seluruh kabupaten di Kalimantan Tengah. Tim itu terdiri dari anggota Manggala Agni, Polri, dan TNI.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B Panjaitan mengatakan, patroli itu merupakan upaya mengoptimalkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
”Prinsipnya deteksi dini, kemutakhiran data, dan sinergitas antara pemerintah, pihak keamanan, dan masyarakat,” ungkap Raffles.
”Sama seperti tahun lalu, kami terus berpatroli 24 jam dan bekerja sama juga dengan masyarakat, jadi tidak harus menunggu titik api muncul,” ungkap Afon.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sudah menetapkan siaga darurat untuk kebakaran hutan dan lahan yang dimulai sejak Selasa (20/2/2018) sampai Senin (21/5/2018).
Tim patroli yang sudah disebar akan berada di posko mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00. Namun, dalam keadaan mendesak, tim bisa berada lebih lama di posko.
”Tiap tim memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk segala situasi, tetapi kami tetap berharap tidak ada kebakaran lagi,” ungkap Afon.