SOLO, KOMPAS — Jajaran aparat Kepolisian Resor Kota Solo menangkap dua tersangka pelaku penyerangan terhadap suporter Persebaya Surabaya yang mengakibatkan salah seorang suporter, Micko Pratama (17), meninggal di Solo, Jawa Tengah. Polisi kini masih mengejar tersangka lainnya.
”Tadi malam kami menangkap dua pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal,” kata Kapolresta Solo Komisaris Besar Ribut Hari Wibowo di Solo, Selasa (17/4/2018).
Dua tersangka yang ditangkap adalah AKS (23) dan MAP (17). Menurut Ribut, MAP diduga melempar batu, menendang, dan memukul korban, sementara AKS melakukan perekaman video sambil melempar dengan batu. Sejumlah barang bukti disita polisi, antara lain batu, potongan kayu, pecahan paving block, batu bata, dan bambu.
Kedua tersangka akan dijerat dengan Pasal 170 KUHP, yaitu bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun. ”Sementara ini motifnya adalah mereka sakit hati ada sekelompok suporter bola yang melakukan pelemparan dan perusakan di wilayah Kota Solo,” katanya.
Ribut mengatakan, pada saat rombongan suporter berangkat menuju Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menyaksikan pertandingan sepak bola Liga 1 antara Persebaya dan PT Tira di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (13/4), tidak ada insiden apa pun di Solo.
Sejumlah warga bahkan menyambut dengan memberikan minuman dan roti. Namun, saat rombongan suporter kembali ke Surabaya, ada oknum-oknum suporter melakukan pelemparan di Solo sehingga warga yang semula simpati menjadi antipati.
Ribut mengatakan, Sabtu (14/4) sekitar pukul 03.30, sebuah truk yang ditumpangi korban dan suporter lain mengalami penghadangan oleh massa yang berjumlah 50-100 orang di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Banyuagung, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo. Tidak hanya dihadang, truk juga dilempari batu.
Suporter yang menumpang truk tersebut ditarik turun dan terjadi penganiayaan. Akibatnya, seorang suporter, Micko, tewas setelah dilarikan dan sempat dirawat RSUD dr Moewardi, Solo dan seorang suporter lain, S (14), mengalami luka serius dan dirawat di RSUD dr Moewardi.
”Rombongan (suporter) ini tercecer dari rombongan besar karena setelah menonton sepak bola mereka tidak kembali bersama-sama dengan suporter lain. Mereka istirahat dan berjalan-jalan dulu di Yogyakarta. Mereka berangkat dari Yogyakarta (menuju Surabaya) sekitar pukul 01.30,” katanya.
Ribut mengatakan, aparat Polresta Solo kini sedang mengejar tersangka lainnya. Pihaknya telah mengantongi identitas tersangka lain yang terlibat dalam peristiwa pengeroyokan ini. Karena itu, siapa pun yang merasa terlibat dalam peristiwa penyerangan dan pengeroyokan itu diimbau menyerahkan diri.