Aplikasi Pedagang Pasar, Oyes, Masih Minim Peminat
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PD Pasar Jaya masih menyosialisasikan Oyes, aplikasi belanja dalam jaringan khusus bagi pedagang pasar, sejak Desember 2017. Hingga kini, dari 28.000 pemegang kartu pedagang PD Pasar Jaya, baru 200-an pedagang yang mengaktivasi aplikasi Oyes.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya menyosialisasikan Oyes di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Selasa (17/4/2018). Pasar di Kelurahan Tugu Utara itu merupakan pasar ke-13 yang mendapat giliran sosialisasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun hadir.
Akar ketidaktertarikan sejumlah pedagang pada Oyes, karena barang-barang di JakGrosir (penyuplai kebutuhan bahan pokok) belum sesuai kebutuhan mereka. Pedagang beras di Pasar Koja Baru, Sahap Efendi (60), menuturkan, ia butuh pasokan beras dan ketan beragam jenis dengan berbagai kualitas. “Kalau membeli di JakGrosir, pilihannya sangat terbatas,” ucap dia usai sosialisasi Oyes.
Sahap pun sudah cocok dengan agen-agen penyedia beras yang selama ini berbisnis dengannya, termasuk soal harga. Dalam sehari, 6-7 agen meneleponnya menawarkan beras jenis-jenis tertentu.
“Selain itu, enaknya bisa ngutang ke mereka,” kata Sahap. Dalam sekali pengiriman, 1-3 ton beras berbagai jenis dan kualitas bisa diterima tanpa ongkos kirim. Adapun pemesanan dengan aplikasi Oyes dikenakan biaya kirim Rp 300 per kilogram.
Pedagang menunjukkan aplikasi Oyes yang sudah terpasang di ponsel pintarnya, di Pasar Koja Baru, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Selasa (17/4/2018). Pemerintah Provinsi DKI dan PD Pasar Jaya menyosialisasikan Oyes, aplikasi belanja dalam jaringan khusus pedagang pasar.Aplikasi Oyes baru tersedia di Play Store pada ponsel pintar berbasis Android. Syaratnya, pedagang memiliki kartu pedagang PD Pasar Jaya. Para pedagang pengunduh aplikasi juga mesti mengisi saldo lebih dahulu, antara lain mentransfer dari rekening bank. Setelah membuat pemesanan, barang akan diantar dari JakGrosir ke mereka.
Edi (48), pemilik toko serba ada mengatakan, JakGrosir terlalu jauh dari Pasar Koja Baru. JakGrosir berlokasi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia bisa dapat bahan pangan pokok dari penjual besar dan penyuplai yang dekat, antara lain di Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Ia pun menilai harga yang dipatok para penjual besar dan penyuplai sesuai harga pasaran. Contohnya, satu karton mie instan merek tertentu berisi 40 bungkus dibanderol Rp 85.000. Satu karton berisi 12 lusin kopi instan kemasan Rp 110.000.
Sementara itu, bagi penjual bumbu, Dewi (34), biaya pengiriman pesanan jika menggunakan aplikasi Oyes ternyata tak jauh beda bila ia menyewa mobil. Setiap pekan, ia memesan bahan baku bumbu dari pedagang di Pasar Induk Kramat Jati dengan bobot total empat ton, termasuk cabai dan bawang.
Untuk mengakutnya, ia sewa mobil Rp 150.000. Jika dengan aplikasi Oyes, ia harus membayar ongkos kirim Rp 120.000 (Rp 300 x 400 kilogram).
Di sisi lain, ia mendapat kabar dari kakaknya, harga bahan pangan di JakGrosir lebih mahal dibanding di pedagang pasar induk. Contohnya, harga cabai merah keriting lebih mahal Rp 5.000 per kilogramnya, yang biasanya Rp 25.000 per kg malah menjadi Rp 30.000 per kg.
Niat JakGrosir
Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya meminta pedagang melapor jika ada jenis komoditas di JakGrosir yang lebih mahal dibanding pasaran. Sebab, JakGrosir bakal menjadi barometer bagi agen-agen penyedia barang dagangan agar tidak menjual lebih mahal. “Meski nanti kami tidak sebagus mereka penjualannya, tetapi bisa berdampak ke (menekan) inflasi. Itu yang terpenting,” ucapnya.
PD Pasar Jaya pun berkomitmen meneruskan sosialisasi aplikasi Oyes karena diyakini turut menekan biaya pengangkutan belanjaan pedagang, ditambah harga produk di JakGrosir bersaing. Badan Usaha Milik Pemprov DKI ini mengelola 153 pasar. Sosialisasi baru di 13 pasar.
Sandiaga meminta PD Pasar Jaya menyediakan barang-barang belanjaan para pedagang dengan harga terjangkau dan dengan proses distribusi yang terbuka dan berkeadilan. "Pokoknya, pedagang di sini harus mendapat layanan terbaik dari PD Pasar Jaya," ujarnya.