MANADO, KOMPAS - Komite Keselamatan Konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama polisi menyelidiki insiden ambrolnya material cor di salah satu titik pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung segmen II. Peristiwa itu menewaskan dua orang pekerja yang terjepit tiang penyangga.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado Riel Mantik di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (18/4/2018), mengatakan, dua pekerja yang tewas dievakuasi pada Rabu dini hari oleh regu penolong. Keduanya adalah Sugeng asal Blitar, Jawa Timur, dan Dadi dari Bandung, Jawa Barat.
Jenazah kedua korban telah dibawa ke keluarga masing-masing melalui penerbangan dari Manado pada Rabu pagi. Selain korban tewas, peristiwa itu juga menyebabkan 14 pekerja harus dirawat setelah terkena reruntuhan material cor. “Kontraktor Wijaya Kusuma membiayai seluruh pemberangkatan jenazah dan perawatan korban lainnya,” kata Riel.
Manajer proyek Wijaya Kusuma, Bayu Hermawan, mengatakan siap bertanggungjawab atas pembiayaan para korban. Mengenai penyebab kecelakaan, Bayu enggan memberi keterangan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/4/2018) di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut. Material cor box overpass (lintasan di atas) akses Jalan Tumaluntung di atas lokasi rencana Jalan Tol Manado-Bitung itu ambrol.
Riel Mantik mengatakan, penyelidikan kecelakaan yang dilakukan oleh Komite Keselamatan dan Konstruksi merupakan tindakan penting untuk mencegah terjadinya hal serupa dalam pembangunan jalan tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer.
Di samping Komite Keselamatan Konstruksi, ujar Riel, investigasi dilakukan bersama oleh Pusat Jalan dan Jembatan dari Jakarta serta Kepolisian Resor Minahasa Utara.
Di lokasi kecelakaan, polisi telah memasang garis polisi sebagai tanda larangan masuk ke areal tersebut. Kepala Polres Minahasa Utara Ajun Komisaris Besar Alfaris Patiwael mengatakan, penyelidikan dilakukan atas munculnya korban jiwa dari insiden tersebut.
Riel memaparkan, pembangunan jalan tol di segmen II sebanyak lima paket pekerjaan itu tetap berlangsung, kecuali pekerjaan paket 3 yang mengalami musibah. Dikatakan, pekerjaan segmen II sepanjang 7 kilometer di ruas Airmadidi-Tumaluntung itu telah mencapai kemajuan 56 persen.
“Kecelakaan kemarin sesungguhnya bukan di ruas utama jalan tol, tetapi jembatan tambahan untuk akses jalan lokal. Di sana dibangun box overpass memotong jalan lokal,” kata Riel.
Ia mengatakan, pekerjaan cor berlangsung mulus sejak Senin malam hingga Selasa sore menjelang terjadinya kecelakaan. Material cor dengan volume 354 meter kubik menyisakan 24 meter kubik lagi. Dikatakan, sebelum pekerja melakukan pengecoran jembatan, pihak kontraktor juga telah melakukan pengecoran lantai yang menjadi tumpuan besi penyangga.
Kepala Satuan Kerja Jalan Tol Manado-Bitung Giri Yudhono mengatakan, tim investigasi telah turun ke lokasi pada Rabu siang dan melakukan opname di lapangan. Mereka meminta data pekerjaan dari kontraktor dan pihak BPJN XV Manado.
Menurut Giri, anggaran pekerjaan segmen II sebanyak Rp 1,7 triliun. “Setelah penyelidikan, kami mungkin akan mengevaluasi seluruh pekerjaan kontraktor dalam hal keselamatan pekerjaan,” katanya.