Petugas Keamanan Arab Saudi Tembak ”Drone” Dekat Istana
Oleh
DD13
·2 menit baca
RIYADH, MINGGU — Petugas keamanan Arab Saudi menembak sebuah drone yang melintas di sekitar area Istana Kerajaan Arab Saudi di Riyadh, Arab Saudi, pukul 19.50 waktu setempat atau Sabtu (21/4/2018) WIB kemarin. Drone tersebut dinyatakan tidak memiliki izin melintas.
Peristiwa itu terjadi ketika petugas keamanan di pos pemeriksaan daerah Khuzama, Riyadh, menyadari sebuah drone yang digunakan untuk tujuan rekreasi melintas. Pemerintah Arab Saudi menyatakan tidak ada korban jiwa ataupun luka akibat kejadian itu.
Pemerintah merilis pernyataan terkait hal itu setelah muncul video amatir secara daring melalui media sosial yang menunjukkan adanya tembakan selama lebih kurang 30 detik di sekitar istana. Sempat muncul ketakutan adanya upaya penggulingan pemerintahan. Namun, pemerintah menyatakan tidak terjadi pelanggaran keamanan yang berarti.
Seorang pejabat menyebutkan, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud atau yang sering disapa Raja Salman sedang tidak berada di tempat ketika penembakan terjadi. ”Raja sedang berada di area pertanian miliknya di Diriya,” katanya.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Minggu (22/4/2108), memerintahkan agar para pemilik drone memiliki izin untuk menerbangkan hingga peraturan terkait drone disahkan. Salah seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri menyatakan, aturan mengenai drone berada dalam pembahasan akhir.
Sebelumnya, otoritas penerbangan Arab Saudi telah melarang drone tanpa izin pada 2015. Pemilik drone akan membutuhkan izin dari kepolisian untuk menggunakan alat itu di area yang diizinkan.
Kewaspadaan terhadap drone bukan tanpa alasan. Di Yemen, pemberontak Shiite melawan pasukan sekutu Arab Saudi menggunakan drone yang membawa bom.
Selama beberapa tahun terakhir terjadi perubahan politik secara besar-besaran di Arab Saudi di bawah pemerintah anak Raja Salman, yaitu putra mahkota Mohammed bin Salman. Beberapa kebijakan yang dibuat Pangeran Mohammed bin Salman menyita perhatian publik. Misalnya, memenjarakan sejumlah bangsawan senior tersangka kasus korupsi dan melengserkan sepupunya sebagai putra mahkota.
Kebijakannya membuat ia memiliki pengaruh besar terhadap negara. Namun, hal itu juga membuat munculnya spekulasi muncul aksi perlawanan terhadap putra mahkota.
Keamanan sekitar istana diperketat selama beberapa bulan terakhir seiring dengan reformasi sosial dan ekonomi yang dipersiapkan Pangeran Mohammed bin Salman dalam menyambut era pascaminyak. Hal itu ia lakukan kendati muncul risiko tidak akan disetujui oleh kelompok pemuka agama garis keras. (Reuters/AFP/AP)