MAGETAN, KOMPAS - Tiga penumpang tewas dan belasan lain luka-luka setelah minibus yang mereka tumpangi terguling ke tebing sedalam 2 meter berupa sawah di tepi jalan raya Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (22/4/2018). Kecelakaan terjadi karena pengemudi gagal melewati tanjakan sehingga mobil mundur dan terguling.
Korban tewas adalah Ipah (36), Tarmini (36), dan Fania (4). Adapun Yulia (21), Sulastrini (46), Mukarsi (40), dan Madrais (55) luka berat, serta patah kaki, punggung, dan tangan akibat benturan dan saling tindih.
Kepala Polsek Plaosan Ajun Komisaris Besar Sukono mengatakan, selain korban tewas dan luka berat, ada belasan penumpang mengalami luka ringan dan trauma. ”Korban meninggal dunia ataupun luka-luka dibawa ke rumah sakit dan puskesmas terdekat,” ujar Sukono.
Sukono menuturkan, minibus yang mengalami kecelakaan bernomor polisi AE 7059 M. Mobil yang dikemudikan Ngadianto (60), warga Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, itu membawa 22 warga Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, yang hendak berwisata ke Telaga Sarangan, Magetan.
Sesampai di Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Magetan, minibus berkapasitas maksimal 27 penumpang itu gagal melalui tanjakan 35 derajat. Mobil mundur tanpa kendali, akhirnya terguling ke tebing yang berupa area persawahan.
Pengemudi tak paham
Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Magetan Ajun Komisaris Hankie Fuariputra, penyidik masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk pengemudi, melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, dan memeriksa kondisi kendaraan.
”Dugaan sementara adalah kelalaian pengemudi dan kelayakan kendaraan. Untuk memastikan, penyidik sedang melakukan pemeriksaan mendalam,” kata Hankie.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Magetan Inspektur Dua Ahmad Suryani menambahkan, berdasarkan data sementara, pengemudi belum pernah melalui jalan itu sehingga tidak mengetahui kondisi jalan menuju Telaga Sarangan yang berkelok, menanjak, dan menurun di kaki Gunung Lawu.
Dugaan lain, pengemudi tidak menggunakan persneling atau gigi rendah ketika melewati tanjakan. Saat kecelakaan terjadi, sekitar pukul 07.00, kondisi jalan raya dari arah Magetan menuju ke Sarangan tidak ramai. Lokasi kecelakaan merupakan jalan yang biasa dilalui kendaraan besar seperti bus pariwisata. Selama ini tidak pernah ada masalah.
Setelah terjun ke tebing, kendaraan dalam posisi terguling ke kanan dan nyaris terbalik. Masyarakat membantu para penumpang keluar dari minibus.
Warga memasang batang-batang bambu sebagai penyangga badan mobil agar tidak terguling lebih dalam lagi ke dasar tebing. Posisi kendaraan menggantung di lereng sehingga rentan merosot. (NIK)