12 Meninggal dan 9 Dirawat Intensif akibat Miras Oplosan
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Hingga Selasa (24/4/2018) malam, data yang dihimpun Kompas mencatat ada 12 warga Surabaya yang diduga meninggal akibat menenggak minuman keras oplosan. Sementara 9 warga lainnya masih dirawat insentif di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Korban miras oplosan tersebut terdeteksi terjadi sejak Jumat (20/4/2018) hingga Selasa malam. Adapun 12 korban meninggal adalah Durasim (60), Totok (50), Wahyudi (52), dan Samsul (38) yang meninggal di rumahnya masing-masing.
Selain itu ada Rio Cresna Putra (21), Soegeng (52), Gregorius Oky (22), Pramuji (51), dan Ashar (28) yang meninggal di RSUD Dr Soetomo. Ada pula Roby (43), Djiman (59), dan Lusi Antoni (42) yang meninggal di RSUD Dr Soewandhie.
”Hari ini korban meninggal adalah Lusi Antoni yang meninggal pada Selasa pukul 13.30. Dia terindikasi meninggal akibat keracunan metanol yang diduga berasal dari miras oplosan,” kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Dr Soewandhie Arif Setiawan.
Adapun sembilan korban yang saat ini masih dirawat insentif di RS Dr Soetomo adalah Soelaiman (49), Wimpi Hartono (40), Goenadi (52), Nova Riyanto (34), Wahyu (22), Kiki Aries (33), Susanto (49), Rizal Setyo (19), dan Dedik (15).
”Dedik merupakan pasien terbaru rujukan dari Dharma Bhakti Husada sore ini. Sementara pasien yang meninggal hari ini adalah Ashar pada pukul 14.30,” kata Kepala Humas RSUD Dr Soetomo Pesta Parulian.
Dia mengatakan, lima korban meninggal akibat miras oplosan di RSUD Dr Soetomo datang dalam kondisi terlambat sehingga mereka tidak sempat mendapatkan perawatan secara insentif. ”Saat datang, kondisinya sangat buruk. Mereka mengalami kegagalan napas dan kegagalan metabolik yang hebat. Diduga itu akibat keracunan miras oplosan,” katanya.
Sembilan pasien yang dirawat insentif tersebut kondisinya beragam. Namun, secara umum, gejala keracunan miras oplosan, menurut dokter yang menangani pasien tersebut, Poernomo Boedi Setiawan, pasien mengalami sesak napas, mata kabur, dan kejang-kejang. Pasien juga ditengarai memiliki riwayat meminum miras.
Akibat keracunan metanol dan etanol di miras oplosan tersebut, kata Poernomo, seseorang akan mengalami sesak napas karena adanya gangguan keseimbangan asam dan basa pada tubuhnya. Dalam hal ini, pasien akan menjalani cuci darah yang serius untuk mengeluarkan racun dari dalam darahnya.