LIWA, KOMPAS — Dua orang tewas dan satu orang lainnya hilang akibat terserat banjir bandang yang menerjang Pekon (Desa) Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat, Lampung, Senin (23/4/2018)petang.
Hingga Selasa (24/4/2018) malam, petugas BPBD Lampung Barat dan regu penyelamat (SAR) masih terus melakukan pencarian terhadap korban.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Barat Maidar mengatakan, banjir bandang menerjang desa Bumi Hantatai, Senin (23/4/2018) petang.
Banjir terjadi setelah hujan deras melanda daerah itu selama lebih dari dua jam. Akibatnya, tiga sungai yang mengelilingi desa itu, yakni Sungai Way Bulok, Sungai Way Tayas, dan Sungai Way Peninjauan, meluap.
Selain menimbulkan korban jiwa, banjir yang berlangsung selama sekitar 30 menit itu juga menghanyutkan perabotan rumah tangga warga.
Berdasarkan data BPBD Lampung Barat, ada 31 rumah yang terdampak banjir. Lumpur yang terbawa air masuk ke rumah warga. Meski begitu, tidak ada rumah yang hanyut atau rusak terseret banjir.
“Warga dibantu petugas telah membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah. Sebagian ada yang sudah kembali ke rumahnya, tapi ada juga yang masih mengungsi di rumah tetangga dan saudaranya,” kata Maidar, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa sore.
Dia mengatakan, awalnya, ada lima warga yang hanyut akibat banjir bandang. Dua warga, yakni Siti Aminah (30) dan Arifin (32) ditemukan terdampar di pinggir Way Bulok dalam kondisi selamat.
Dua korban lainnya, yakni Anisa Nanda (2) dan Aep (35) ditemukan dalam kondisi tewas. Jasad korban ditemukan petugas pada Selasa malam.
Saat ini, kata Maidar, petugas masih terus melakukan pencarian terhadap satu korban lain yang masih hilang, yakni Siti Padilah (25).
Pencarian korban telah dilakukan di empat titik dengan radius hingga lima kilometer dari lokasi awal hanyutnya korban. Namun, hingga kini, korban belum juga ditemukan.
“Pencarian juga sempat terkendala hujan deras masih mengguyur. Tapi, petugas akan terus melakukan pencarian hingga korban ditemukan,” katanya.
Dia menjelaskan, para korban yang terseret banjir masih satu keluarga. Saat itu, kelima orang tersebut sedang menyeberangi jembatan. Mereka hendak berkunjung ke rumah saudaranya di Desa Bumi Hantatai. Namun, secara tiba-tiba banjir bandang menerjang dan menyeret para korban.
Maidar mengatakan, petugas BPBD Lampung Barat telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan yang dibutuhkan warga. Dia meminta warga tetap waspada karena hujan deras masih kerap mengguyur kecamatan itu.