Asia Pulp and Paper Alokasikan Rp 53 Miliar untuk Cegah Kebakaran Hutan
Oleh
Ichwan Susanto
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Perusahaan Asia Pulp and Paper (APP) mengalokasikan anggaran khusus 3,8 juta dollar AS atau setara Rp 52 miliar untuk memperkuat pencegahan kebakaran hutan dan lahan selama pagelaran Asian Games 2018.
Dana ini dipergunakan untuk memperkuat sistem deteksi dini kebakaran, perbanyakan pembangunan menara pemantau, penambahan pasukan pemadam kebakaran, peralatan kebakaran, pengerahan helicopter, dan berbagai kegiatan lain.
Asian Games 2018 yang dimulai pada bulan Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang Sumatera Selatan, merupakan masa musim kemarau. Pada bulan Agustus hingga Oktober biasanya rentan kebakaran karena kekeringan di Sumatera Selatan maupun daerah sekitarnya seperti Riau dan Jambi.
Ketika terjadi kebakaran pada lahan atau hutan bergambut, asapnya akan terbawa angin hingga jarak puluhan kilometer. Termasuk berpotensi mengalir ke Stadion Jakabaring di Palembang.
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata, Rabu (25/4/2018) di Jakarta, menuturkan periode kemarau ini merupakan taruhan besar untuk menyukseskan Asian Games 2018 dengan pencegahan kebakaran. “Seluruh mata dunia tertuju pada event olahraga terbesar kedua setelah olimpiade ini,”kata dia.
Karena itu, APP yang memiliki konsesi luas di Sumatera Selatan berkontribusi untuk turut serta penyuksesan pesta olahraga empat tahunan ini. Selain menganggarkan dana senilai Rp 52 miliar tersebut, APP juga mendukung sponsorship Asian Games 2018 dengan nilai 4 juta dollar AS (setara Rp 55 miliar dengan kurs dollar Rp 13.800) serta pembangunan Sinar Mas Bowling Center di Jaka Baring senilai Rp 27 miliar. Venue ini diklaim sebagai arena berolahraga bowling terbesar di dunia dengan 40 line.
Ia mengatakan strategi pencegahan karhutla dilakukan melalui pendekatan teknis berupa penguatan Sistem Manajemen Penanggulangan kebakaran Terintegrasi dan pendekatan sosial berupa desa makmur peduli api (DMPA). Keduanya berjalan beriringan dan saling melengkapi untuk pencegahan kebakaran.
Pada pembangunan teknis, APP mengaku telah menggelontorkan dana 100 juta dollar AS untuk pembangunan sistem berupa perangkat lunak, perangkat keras, personel, dan berbaga infrastruktur lain. Mereka membangun sistem pemantauan dari Markas APP di Jakarta, kantor regional, dan kantor distrik yang dilengkapi personel.
Gustaf Rantung, Fire Data and Information Technology manager APP Sinar Mas mengatakan saat mulai bulan Mei hingga berakhirnya Asian Games 2018, pihaknya meningkatkan standar indikator penilaian kinerja (KPI) karyawan terkait pencegahan dan penanganan kebakaran hutan.
KPI awal yaitu mendeteksi api saat luasan kurang atau sama dari 0,2 ha, hadir di lokasi kebakaran kurang atau sama dengan 2 jam, dan pengendalian kebakaran kurang atau sama dengan 8 jam. Di masa mendatang berubah menjadi separuhnya.
Hal ini disiasati dengan fokus pada lokasi-lokasi rentan kebakaran yang telah dipetakan dalam peta risiko, peta api, dan peta kemudahan akses maupun ketersedaan air. Bila target KPI tidak tercapai, kata dia, konsekuensinya pada insentif bonus hingga sanksi.
“Yang jelas mulai Mei, cuti-cuti semua dibatalkan. Semua standby. Ini head of fire kami keliling lokasi untuk melihat kesiapan personel dan infrastuktur maupun sarana prasarana di daerah,”kata dia.
Head of Corporate Social dan Security APP Sinar Mas Agung Wiyana mengatakan DMPA membantu mengurangi lokasi konflik dan perambahan yang berisiko menyebabkan kebakaran pada konsesi. Perusahaan raksasa itu mendampingi warga dalam pengembangan pertanian, peternakan, dan perikanan agar bisa meningkatkan kesejahteraan tanpa perlu membuka lahan dengan cara membakar.
Saat ini terdapat 191 desa di Riau, Jambi, Sumatera eslatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. “Total ada 800 desa di sekitar konsesi kami,” kata Agung. (ICH)