Mohamed Salah melihat ke tanah dan mengangkat kedua tangannya, bersyukur, sekaligus seperti hampir meminta maaf atas keindahan golnya ke gawang mantan klubnya, AS Roma. Di sisi lapangan, Manajer Liverpool Juergen Klopp tertawa sendiri karena tidak percaya. Klopp menyebut gol pertama Salah sebagai sesuatu yang jenius. Anfield pun terguncang.
Dalam penampilan musim pertamanya yang menakjubkan di Liverpool, Salah menghasilkan dua penyelesaian kelas dunia di babak pertama kemudian membantu Sadio Mane dan Roberto Firmino melengkapi lima gol Liverpool ke gawang Roma pada leg pertama semifinal Liga Champions. Salah mengantarkan mantan klubnya meregang nyawa, sebelum keluar lapangan di menit ke-75.
Setelah itu, Roma seperti punya daya hidup. Mereka mengambil inisiatif serangan dan mencetak dua gol lewat Edin Dzeko dan Diego Perroti. Menyisakan asa, bahwa di Stadion Olimpico Roma, mereka bisa kembali membuat keajaiban. Membalikkan keadaan untuk pertama kali melangkah ke final sejak tahun 1984.
AS Roma telah membuktikan keajaiban itu. Saat di perempat final dibantai Barcelona 4-1 kemudian secara mengejutkan membuat Lionel Messi dan kawan-kawan tersungkur di Roma dengan tiga tol tanpa balas. Satu gol tandang di Barcelona telah mengantarkan Roma ke semifinal.
Liverpool seperti telah diperingatkan menjelang leg kedua pekan depan. Roma menghasilkan salah satu comeback terbaik dalam sejarah Liga Champions dengan membalikkan defisit 4-1 pada leg pertama melawan Barcelona di perempat final.
"Ini adalah semifinal pertama untuk Roma setelah tiga dekade, kami tidak terbiasa bermain di level ini tetapi pertandingan belum berakhir. Kami telah membuktikan saat melawan Barcelona. Kami telah melakukannya sebelumnya. Siapa pun yang tidak percaya dengan comeback ini, silakan tonton kami di rumah. Ini juga berlaku buat penggemar kami yang biasa menonton di tribun stadion," begitu Manajer Roma Eusebio Eusebio Di Francesco memperingatkan Liverpool.
Kami telah membuktikan saat melawan Barcelona. Kami telah melakukannya sebelumnya. Siapa pun yang tidak percaya dengan comeback ini, silakan tonton kami di rumah
Ada suasana aneh setelah peluit akhir salah satu pertandingan Liga Champions yang paling luar biasa. Liverpool baru saja menjadi tim pertama dalam 23 tahun yang mencetak lima gol dalam satu babak semifinal. Namun para pemainnya meninggalkan lapangan sembari berpikir kesempatan ke final bisa saja hilang di depan mata. Keajaiban Olimpico seperti saat Roma menyingkirkan Barcelona di perempat final, mungkin bisa terulang.
Sementara penggemar Roma, bernyanyi keras dan bangga meski tim kesayangannya baru saja kalah 2-5. Dua gol tandang di Anfield seperti memberi mereka harapan yang tidak mungkin.
"Kami harus bekerja lagi di Roma sekarang, itu tidak masalah. Meski kami menang 5-0 pun, kami tetap akan bekerja keras di sana,” kata Klopp.
Nasib Roma memang masih di tangan Liverpool. Terutama dengan Salah yang mungkin kembali menunjukkan kejeniusannya di Olimpico.
Siapa pun yang menyaksikan penampilan Salah, Rabu dini hari tadi, pasti mengakui striker asal Mesir itu membuat skema pertahanan Roma seperti naif. Dua golnya telah menambah koleksi musim ini menjadi 43 gol. Salah mungkin bisa memecahkan rekor legenda Liverpool Ian Rush, yang mengoleksi 47 gol dalam satu musim di semua kompetisi.
Hari Minggu lalu Salah memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Tahun Ini yang diberikan para pemain Liga Inggris. Bukan tak mungkin era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang bergantian meraih Ballon D\'Or, bakal berakhir dan digantikan oleh kecemerlangan Salah.
Ada suasana aneh setelah peluit akhir salah satu pertandingan Liga Champions yang paling luar biasa. Liverpool baru saja menjadi tim pertama dalam 23 tahun yang mencetak lima gol dalam satu babak semifinal. Namun para pemainnya meninggalkan lapangan sembari berpikir kesempatan ke final bisa saja hilang di depan mata
Gol pertama Salah datang setelah striker Roma Edin Dzeko menyerah dalam pertarungan satu lawan satu melawan Jordan Henderson di separuh lapangan. Bola itu menuju ke Salah, yang lalu dari sisi kotak penalti Roma, memotong ke dalam, untuk mengambil ancang-ancang menendang bola dengan kaki kirinya.
Bola silang melambung yang tak bisa terjangkau loncatan kiper AS Roma incaran Liverpool, Allison Becker. Salah menempatkan bola persis di sudut kanan atas gawang Allison. Gol yang menjadi ciri khas Salah selama ini.
“Tak terbantahkan lagi, luar biasa. Dia bermain di musim yang tak biasa,” kata Klopp.
Tak ada perayaan berlebihan atas gol ke mantan klubnya. Salah menaruh respek besar ke Roma. Pun saat dia berperan besar atas gol Mane dan Firmino yang membuat ketiganya telah mencetak 28 gol di Liga Champions musim ini, lebih banyak dari setiap tim lain yang ambil bagian dari kompetisi kasta tertinggi di Eropa.
Ketika Firmino sundulan Firmino di menit ke-69 menjadikan Liverpool unggul 5-0, sesungguhnya tak ada lagi harapan bagi Roma melaju ke final. Namun, Klopp justru melepas jimat Liverpool musim ini. Kutukan menarik Salah keluar lapangan seperti menghantui Liverpool.
Akhir pekan lalu, di liga domestik keunggulan 2-0 atas West Bromwich Albion, pupus menjadi hasil seri 2-2. WBA justru mampu menyamakan kedudukan di menit ke-88, atau empat menit setelah Salah diganti pemain belakang Dejan Lovren.
"Jika ada yang ingin mengatakan itu adalah kesalahan saya, kami kebobolan dua gol karena saya mengubah striker, saya tidak punya masalah dengan itu," kata Klopp.
Namun Klopp beralibi bahwa dia tak ingin melihat Salah bermain sepanjang waktu sementara dia bisa setiap saat dijegal algojo lini belakang Roma. Apalagi Klopp harus kehilangan Alex-Oxlade Chamberlain di menit ke-18 setelah bertabrakan dengan Aleksandar Kolarov. "Itu tidak akan membantu kami jika dia mendapat cedera," ujar Klopp.
Ox dipastikan bakal absen hingga akhir musim. Bahkan dia terancam tak bisa membela Inggris di Piala Dunia.
Mungkin Klopp ada benarnya. Defisit tiga gol tidak akan menakut-nakuti pemain Roma setelah apa yang terjadi melawan Barcelona. Namun sangat tidak mungkin bahwa Liverpool, master of the counterattack, akan gagal mencetak gol di kandang Roma untuk mengambil peluang final mereka setelah 11 tahun lalu.
Klopp tak mau menyia-nyiakan peluang ke final. Dia pun sudah mewanti-wanti para pemainnya, bahwa tempat di final belum aman meski unggul agregat tiga gol. "Jika ada pemain saya berpikir Roma tidak mungkin bisa comeback, mereka tidak akan saya mainkan," kata Klopp.
Dua gol di sepuluh menit terakhir menghidupkan kembali peluang Roma. "Kami kembali memberi makna pada pertandingan semifinal leg kedua," kata Di Francesco.
Liverpool boleh menyesal peluang mereka sedikit terbuang. Tetapi jalur final tetap ada di depan mata anak-anak merseyside.
"Sejak saya tiba Liverpool, selalu harus mengambil sedikit lebih sulit, tetapi, pada akhirnya, sebagian besar masih merupakan cara yang sukses dan itulah yang akan kami coba di Roma," kata Klopp usai pertandingan. "Ini masih hasil yang sangat positif malam ini." (AP/AFP)