JAKARTA, KOMPAS — Tiga pekan jelang bulan Ramadhan, PT Food Station Tjipinang Jaya memastikan ketersediaan beras aman untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Saat ini ada stok 8.000 ton di gudang dan masih akan ditambah lagi.
Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya usai rapat tim pengendali inflasi daerah (TPID) DKI Jakarta, Selasa (24/4) menjelaskan, untuk menjaga ketahanan stok, pihaknya menggandeng para petani dari sentra beras di sejumlah daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Makassar.
“Seluruh sumber kami amankan untuk bisa memasukkan beras ke Food Station. Apalagi saat ini sedang memasuki musim panen,” kata dia.
Stok beras, lanjut Arief, sangat aman. Dengan kebutuhan Jakarta per hari sekitar 3.000 ton, ketersediaan 8.000 ton beras kualitas premium aman. Bulan depan akan masuk lagi 8.000 ton lagi ke gudang.
“Kami juga aman, karena di pasar induk sendiri di luar Food Station, stok beras saat ini ada 43.000 ton. Stok beras Jakarta sangat aman,” ujar Arief.
Stok 8.000 ton itu digunakan untuk mengisi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah atau masyarakat yang memegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Untuk segmen itu saja, 20 persen kebutuhan beras sudah terpenuhi. Adapun harga jual beras dijaga pada angka Rp 6.000 per kilogram karena adanya subsidi dari Pemerintah Provinsi DKI.
Pasokan telur
Selain beras, Food Station juga menggandeng peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Jika sebelumnya mereka bekerja sama langsung dengan peternak di sekitar Jakarta, mulai tahun ini Food Station juga bekerja sama dengan Asosiasi Peternak Ayam Petelur Blitar.
“Meski serapan sebanyak itu belum memenuhi seluruh pasar di Jakarta, namun dengan bekerja sama langsung kami terus berusaha menjaga harga di tingkat konsumen, juga harga di tingkat produsen,” ujar Arief.
Stok lain yang juga dijaga adalah stok ikan tongkol, bawang putih, dan susu. Komoditas itu turut memengaruhi inflasi.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lain juga bersiap untuk bulan puasa, yakni Dharma Jaya. Dalam rapat tersebut dipaparkan Dharma Jaya sudah melakukan kontrak pengadaan daging beku impor asal Australia dengan kuota 600 ton. Selain itu juga ada pasokan dari sapi lokal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jaga inflasi
Pada rapat kemarin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan, stok bahan pangan di Jakarta cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan pada bulan Ramadhan. “Dengan stok yang memadai, inflasi di Lebaran tahun ini mudah-mudahan tidak seperti tahun lalu, tetapi akan lebih rendah. Inflasi sudah paham polanya. Kalau bisa memberi suplai cukup, harga bisa dikendalikan. Satu dua bulan ini Jakarta sebagai barometer nasional, inflasi akan terkendali,” ujar Trisno.
Pada rapat tersebut TPID DKI Jakarta yang terdiri atas biro perekonomian dan sejumlah BUMD pangan memaparkan analisa mengenai inflasi. Analisa menyeluruh TPID Provinsi DKI Jakarta, pada triwulan I 2018, inflasi Jakarta masih sangat terkendali yang tercatat sebesar 3,23 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu (year on year), lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 3,40 persen (yoy).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, meski inflasi Jakarta terkendali, beberapa harga bahan pokok masih perlu mendapat perhatian, terutama menjelang Ramadan dan Idul Fitri.