TANGERANG, KOMPAS - Siswa kelas IX SMP PGRI di Jalan di Jalan Pembangunan, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten, terpaksa mengikui ujian nasional berbasis komputer di SMA Negeri 14 Batuceper, Rabu (25/4/2018). Pemindahan lokasi ujian disebabkan 19 laptop di SMP PGRI, raib dicuri.
Selain terganggunya UNBK, kejadian ini mengakibatkan kerugian Rp 66,5 juta. UNBK SMP berlangsung Senin hingga Kamis ini.
Kepala Sekolah SMP PGRI Batuceper, Lutfi Suryadi mengatakan, laptop yang hilang bukan seluruhnya punya sekolah. Sebagian besar laptop berstatus pinjaman. Sebanyak 11 unit milik SMK, dua unit punya SMP PGRI, tiga unit milik teman Lutfi, dan tiga laptop lainnya milik guru.
Lutfi mengatakan, jumlah siswa peserta UNBK dari SMP ini sebanyak 54 orang.
Kepala Satuan Reskrim Polrestro Tangerang Kota Ajun Komisaris Besar Deddy Supriadi mengatakan, pihaknya memeriksa sejumlah saksi terkait pencurian laptop di SMP PGRI.
Berdasarkan keterangan sementara, diduga peristiwa pencurian terjadi Rabu sekitar pukul 03.00. Saat itu, sekolah sepi dan tidak ada penjaga sekolah.
Hilangnya laptop baru diketahui sekitar pukul 06.30 saat Amsori (43), petugas kebersihan sekolah sekaligus penjaga sekolah, akan membersihkan ruang ujian.
Saat membuka pintu ruangan komputer, Amsori heran karena pintu ruangan rusak dibongkar paksa. Ia semakin terkejut saat masuk ruangan dan melihat laptop hilang.
Amsori bertugas di sekolah itu mulai pagi hingga pukul 12.00.
Ia melaporkan kejadian itu kepada Abdurrohman (40), guru SMP. Peristiwa itu dilaporkan kepada pimpinan sekolah dan diteruskan ke Polsek Batuceper.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaludin membenarkan perampokan terjadi di SMP PGRI, Rabu dini hari.
”Begitu dapat laporan, kami langsung berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan dicarikan solusi agar anak-anak bisa tetap mengikuti UNBK di hari ketiga ini. SMA Negeri 14 bersedia meminjamkan ruangan beserta komputer kepada peserta UNBK ini," jelas Jamaludin, Rabu.
"Laptop ini sangat dibutuhkan peserta ujian. Akibat kejadian ini anak-anak kita jadi terganggu ujiannya," kata Jamaludin.
yakni laptop saat sedang pelaksanaan UNBK. "Laptop ini sangat dibutuhkan peserta ujian. Akibat kejadian ini anak-anak kita jadi terganggu ujiannya," kata Jamaludin.