JAKARTA, KOMPAS -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais menyatakan, partainya akan berkoalisi dengan Gerindra dan tidak akan mengusung Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Gerindra menyambut baik jika PAN ingin bergabung bersama Partai Keadilan Sejahtera mendukung Prabowo pada 2019. Namun, dukungan itu perlu diresmikan melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN.
Sikap politik dan arah koalisi PAN di Pemilu 2019 menurut rencana memang diputuskan di rakernas partai itu yang digelar akhir Mei mendatang. Namun, Amien menyatakan, sudah tahu hasil dari keputusan itu. ”Masa saya tidak bisa baca bagaimana orang PAN itu? Tidak mungkin PAN ke Jokowi. Titik,” kata Amien, seusai bertemu dengan Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Menurut Amien, peluang PAN bertahan di koalisi partai pendukung Presiden Joko Widodo sudah tertutup. Pasalnya, ada beberapa janji kampanye dan kebijakan Jokowi selama menjabat Presiden yang dinilainya bertentangan dengan sikap dan garis PAN.
Namun, dalam sejumlah kesempatan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, PAN masih membuka peluang berkoalisi dengan Jokowi. Ini karena tingginya peluang Jokowi untuk menang di Pemilu 2019 serta fakta bahwa saat ini PAN merupakan bagian dari partai pendukung pemerintah.
”Saya lebih tahu daripada Pak Zul (Zulkifli Hasan). Saya sudah keliling ke mana-mana. Jadi Pak Zul itu hanya bermanuver bersandiwara saja,” kata Amien.
Amien mengatakan, PAN juga mengharapkan kursi calon wakil presiden pendamping Prabowo di 2019. Saat ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga menginginkan kursi capres atau cawapres jika berkoalisi dengan Gerindra. Terkait itu, Amien mengatakan, ”Nanti akan ada kompromi dengan PKS.”
Dibahas
Menanggapi pernyataan Amien, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, opsi yang disampaikan Amien akan dibahas dalam Rakernas PAN. Demikian pula, opsi lainnya seperti tetap di koalisi pendukung Jokowi atau memunculkan poros ketiga di luar Jokowi dan Prabowo.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menuturkan, partainya melihat pernyataan Amien tersebut bukan keputusan resmi PAN. ”Kami melihat Ketua Umum PAN ialah Zulkifli Hasan, lalu Eddy Soeparno sebagai sekjen, sehingga kami melihat keputusan resmi organisasi berasal dari kedua tokoh itu. Tetapi, PDI-P tidak akan campur tangan dengan kebijakan PAN,” ujar Hasto.
Sementara itu, Partai Golkar terus menjajaki komunikasi dengan sejumlah parpol yang belum menentukan arah koalisi Pilpres 2019. Setelah menemui pimpinan Partai Demokrat, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar pada pekan depan.
Airlangga mengatakan, pertemuan itu untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh parpol. Saat Golkar fokus untuk menang dalam Pilkada 2018. Kemenangan di pilkada diharapkan mampu meningkatkan elektabilitas Golkar sehingga memiliki posisi tawar dalam bursa cawapres.