Persiapan perpanjangan jalur LRT Jakarta terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Salah satunya dengan mengundang investor asing untuk melihat peluang kerja sama di proyek ini.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Jakarta Propertindo selaku pemilik proyek LRT Jakarta, mulai membuka penawaran kepada investor kereta dunia terkait peluang kerja sama pembangunan LRT fase 2. Satu investor yang menjajagi peluang itu adalah Korea Rail Network Authority (KRNA).
Satya Heragandhi, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, (Jakpro), Kamis (26/4/2018), menjelaskan, upaya menarik investor itu berhubungan dengan adanya regulasi baru tentang kerja sama pemerintah daerah dengan badan usaha untuk penyediaan infrastruktur. Di DKI Jakarta, hal itu diatur melalui peraturan gubernur yang disahkan awal tahun lalu.
Investor yang sudah datang dan bertemu dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno adalah KRNA. Pertemuan berlangsung, Rabu (25/4/2018) siang di Balai Kota Pemprov DKI Jakarta.
“Tim dari KRNA tersebut datang ke Jakarta dan menemui Wakil Gubernur DKI untuk mendengar langsung dari Wakil Gubernur, apa saja kebijakan yang ada, lalu bagaimana kebijakan itu bisa in line dengan risiko mereka,” ujar Satya.
Seluruh peluang dan tantangan itu, menurut Satya, perlu diketahui para calon investor karena pembangunan infrastruktur perkeretaapian tidak murah serta ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi investasi.
Untuk mendapatkan gambaran menyeluruh, tim KRNA juga melihat perkembangan proyek fase 1 serta lokasi calon fase 2 LRT Jakarta.
LRT fase 1 terbentang dari Kelapa Gading-Rawamangun. Pembangunan fase 1 sedang dalam proses. Adapun proyek LRT fase 2 merupakan kelanjutan dari fase 1 yakni rute Rawamangun- Tanah Abang. Tim dari KRNA juga bertemu dengan Penjamin Infrastruktur Indonesia.
“Mereka menyatakan ketertarikannya. Melihat fase 2, mereka melihat itu sebagai potensi karena traffic yang terlihat,” ujar Satya.
Jakpro juga memastikan sudah memiliki studi kelaikan (feasibility study/FS) untuk fase 2. FS atas proyek sejauh 11,5 km tersebut sudah jadi dan bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi investor.
Seperti diberitakan, rute fase 2 ini berubah dari rencana awal. Awalnya, rute LRT fase 2 Rawamangun menuju Dukuh Atas. Namun, Wakil Gubernur Sandiaga memperpanjang trase hingga Tanah Abang karena adanya perkembangan untuk pembangunan kawasan transit dan jumlah penumpang.
Konsultasi publik
Satya mengatakan, dalam rangka meyakinkan calon investor, Jakpro juga menyiapkan konsultasi publik terkait adanya aturan mengenai kerja sama pemerintah dan bidang usaha tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan konsultasi publik tersebut,” ujar Satya.
Dalam pembangunan infrastruktur tersebut, sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha dilakukan karena ada beberapa tujuan yang ingin dicapai. Selain efisien, kerja sama juga diharapkan menjamin transparansi, proyek dan investasi yang lebih kompetitif, serta muncul model baru berupa partisipasi pihak swasta.
Satya melanjutkan, selain KRNA, calon-calon investor pembangunan proyek kereta yang potensial berasal dari Jepang, China, dan Spanyol. Jakpro juga akan mengundang mereka untuk melihat calon proyek fase 2 tersebut.
70 persen
Terpisah, Allan Tandiono, Direktur Proyek LRT Jakarta menjelaskan, fase 1 sejauh 5,8 km dari Kelapa Gading menuju Rawamangun masih disiapkan. Kemajuan proyek saat ini mencapai sekitar 70 persen. Kemajuan itu juga termasuk datangnya dua kereta LRT yang diproduksi Hyundai Rottem, Korea Selatan, 13 April.
Untuk kereta, saat ini kedua rangkaian kereta sudah disambung.
"Sekarang kami sedang setting-up beberapa komponen, post delivery final inspection, sekaligus melakukan pekerjaan persiapan uji internal," ujar Allan.
Uji internal dijadwalkan dilakukan pada Mei 2018. Setelah itu, akan dilakukan uji coba tanpa membawa penumpang yang ditargetkan bisa dilakukan di bulan Juni 2018.
Dengan sejumlah uji coba tersebut, LRT Jakarta fase 1 yang dibangun sebagai penugasan untuk Asian Games 2018, diharapkan bisa beroperasi saat penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu.