PALEMBANG, KOMPAS — Produksi ikan gabus di Sumatera Selatan yang mencapai 20.000 hingga 25.000 per ton per tahun belum mampu memenuhi kebutuhan ikan gabus yang mencapai 40.000 ton per tahun. Pemerintah daerah mendorong budidaya ikan bahan baku makanan khas Palembang agar daerah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kepala Dinas Perikanan Sumatera Selatan Widodo, Sabtu (28/4/2018), mengatakan, saat ini kebutuhan ikan gabus di Sumsel terus meningkat seiring dengan kegunaannya sebagai bahan baku sejumlah makanan khas Palembang seperti pindang dan pempek.
Namun, produksi ikan masih rendah. Untuk memenuhi kebutuhan ikan, Sumatera Selatan harus memasok ikan gabus dari sejumlah provinsi, seperti Jambi, Kalimantan Selatan, dan Kepulauan Riau.
Widodo mengungkapkan, ada beberapa hal yang menjadi kendala masyarakat untuk mengembangkan gabus, salah satunya keterbatasan lahan. Perairan rawa di Sumatera Selatan menyempit akibat pembangunan dan juga alih fungsi lahan untuk perkebunan. Selain itu juga belum adanya kemampuan untuk membudidayakan gabus.
Oleh sebab itu, kata Widodo, pihaknya tengah mengembangkan produktivitas perikanan dengan membangun lahan untuk karantina, demplot serta tempat untuk perkumpulan para peneliti perikanan. Tahun ini, pemerintah berencana untuk membangun pusat pengembangan bibit unggul komoditas ikan di Kabupaten Musi Rawas.
Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo dalam kunjungannya ke Palembang dan Banyuasin mengatakan, Sumatera Selatan memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi, terutama pada perikanan sungai. Namun, khusus untuk ikan gabus, budidayanya sangat kurang. ”Padahal, pasar sudah terbentuk, tinggal bagaimana membangun pengetahuan masyarakat untuk melakukan budidaya,” ujar Edhy.
Sumatera Selatan memiliki potensi perikanan yang cukup tinggi, terutama pada perikanan sungai. Namun, khusus untuk ikan gabus, budidayanya sangat kurang.
Caranya dengan membiakkan ikan mujair di kolam yang sama dengan ikan gabus, seperti yang dilakukan Kabupaten Merauke, Papua, yang berhasil membudidayakan ikan gabus. Hasil pembiakan itu dapat dijadikan pakan ikan gabus.
”Saya yakin apabila makanan di kolam cukup, ikan gabus tidak akan saling memangsa,” ujarnya. Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan lahan pertanian untuk pembudidayaan ikan, terutama di kawasan pasang surut.
Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Rini mengatakan, Sumatera Selatan memiliki potensi budidaya perikanan cukup besar, baik perikanan laut, payau (pantai), maupun perikanan darat (rawa).
Panjang pantai yang dimiliki Sumatera Selatan mencapai 570.14 kilometer, luas perairan laut 47.000 km, luas perairan umum yang memiliki potensi pengembangan budidaya perikanan lebih dari 2.505.000 hektar, serta luas areal tambak lebih dari 200.000 hektar.
Potensi tersebut terus diolah dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di Sumatera Selatan.