BANDAR LAMPUNG, KOMPAS - Pemuda Muslim internasional menyerukan kemerdekaan untuk rakyat Palestina. Perdamaian dinilai menjadi solusi terbaik untuk mengakhiri penjajahan yang telah merenggut banyak korban jiwa.
Seruan tersebut disampaikan dalam Konferensi Pemuda Muslim Internasional, Senin (30//20184), di Bandar Lampung. Acara yang digelar oleh Indonesian Consortium for Liberation of Al Aqsa (ICLA) itu dihadiri oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari tokoh pemuda dari berbagai organisasi.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari 20 negara, antara lain dari Palestina, Lebanon, dan Malaysia.
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Lebanon A Chozin Chumaidy menuturkan, diplomasi Indonesia atas kemerdekaan Palestina merupakan amanat konstitusi Undang-Undang 1945. Dukungan bagi kemerdekaan Palestina juga bentuk solidaritas Muslim antara Indonesia dan Palestina.
Sebagai negara yang berbatasan langsung, kata dia, Lebanon juga mengalami dampak negatif dari konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Untuk itu, KBRI Indonesia di Lebanon juga aktif melakukan diplomasi untuk memperjuangkan perdamaian di Timur Tengah.
"Diplomasi Indonesia di Lebanon dilakukan dengan diplomasi perjuangan, perdamaian, dan kemanusiaan. Kami meyakinkan para duta besar negara sahabat bahwa perdamaian adalah solusi terbaik," kata Chozin.
Pemerintah Indonesia juga telah memberikan bantuan kemanusiaan secara tunai maupun peningkatan kapasitas manusia. Saat ini, bangunan yang diperlukan bagi para pengundi adalah bantuan pendidikan dan keterampilan khusus. Keterampilan diyakini dapat membantu pengungsi dalam menunjang keberlangsungan kehidupan pengungsi.
Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) wilayah Lampung Yusuf Barusman mengatakan, konflik di Palestina menjadi konflik paling penting yang disorot berbagai negara di dunia.
Menurut dia, konflik berkepanjangan itu juga memicu konflik di negara lain. Untuk itu, pemuda Indonesia diharapkan terus aktif menyuarakan perdamaian antara Palestina dan Israel.
Dia menilai, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan. Organisasi pemuda yang digagas Boedi Oetomo dinilai menjadi tonggak awal bagi pergerakan pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Sejak itu, upaya merebut kemerdekaan semakin terasa karena kaum muda di Indonesia telah bersatu.
Menurut dia, pemuda Indonesia dapat berkontribusi mewujudkan kemerdekaan bagi Palestina dengan cara membagikan pengalaman itu pada para pemuda di Palestina.
Selain itu, pemuda Indonesia juga dapat membantu menghidupkan banyak kaum intelektual di Palestina.
"Pemuda Indonesia harus memberikan dukungan bahwa rakyat Palestina harus bersatu dan menemukan identitas bangsanya. Selain itu, perlu juga menghidupkan kaum intelektual di Palestina," katanya.
Ketua Pelaksana sekaligus juru bicara dari ICLA M Anshorullah mengatakan, konferensi itu digelar untuk menyatukan pemahaman pemuda tentang konflik antara Israel dan Palestina.
Para pemuda dari berbagai negara juga diharapkan mengambil langkah nyata yang strategis untuk mendukung kemerdekaan rakyat Palestina.
Mereka juga menuntut agar Israel segera diseret ke pengadilan internasional. Selain itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga didorong melakukan penyelidikan atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.