SERANG, KOMPAS – Gerbang Cikande Jalan Tol Tangerang-Merak di Kabupaten Serang, Banten kini bisa dilalui pengemudi. Dibukanya gerbang tersebut diharapkan dapat memperlancar arus mudik saat Lebaran nanti. Gerbang itu dibuka seiring peresmian Simpang Susun Cikande.
Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS) Kris Ade Sudiyono mengatakan, pengemudi bisa masuk atau keluar Gerbang Cikande mulai 3 Mei 2018 pukul 00.00. “Di Gerbang Cikande ada lima gardu keluar dan tiga gardu masuk. Semua menggunakan kartu tol nontunai. Arus mudik diharapkan semakin lancar dengan gerbang itu,” ujarnya, seusai peresmian Simpang Susun Cikande Tol Tangerang-Merak di Serang, Rabu (2/5/2018).
Jumlah gerbang di Tol Tangerang-Merak, kini sudah bertambah menjadi total 10 unit. Pengguna tol itu, termasuk pemudik, bisa melewati Gerbang Cikande sebagai alternatif menuju Rangkasbitung, Kabupaten Lebak; juga Balaraja, Kabupaten Tangerang; dan Ciujung, Kabupaten Serang.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kelancaran arus mudik di tol itu, MMS telah memasang weight in motion (WIM), alat timbang kendaraan berteknologi sensor, guna mengurangi beban jalan. Selain Cikande, WIM telah dipasang di Gerbang Cilegon Barat, Cilegon Timur, dan Serang Barat. “Alat itu sangat diperlukan agar berat kendaraan yang melewati tol, memenuhi syarat. Jika tidak, jalan cepat rusak dan lalu lintas terhambat,” ujarnya.
Kris mengatakan, jalur Cikupa-Balaraja Barat juga tengah dilebarkan untuk menjaga kelancaran arus mudik. Jalur dari Kilometer (Km) 33 hingga Km 39 itu dilebarkan dari tiga lajur menjadi empat lajur, yang direncanakan dapat digunakan pada masa Lebaran nanti.
Menurut Bupati Serang Tatu Chasanah, rentang waktu untuk merealisasikan pengoperasian Simpang Susun Cikande sepanjang 1,3 km itu, cukup lama atau sudah dicetuskan pada tahun 2000. Pembebasan lahan kemudian dilakukan pada 2007 hingga 2010.
Biaya pembangunan simpang susun itu sebesar Rp 240 miliar. Proporsi biaya itu ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sebesar 50 persen, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang sebesar 25 persen, dan Himpunan Pengusaha Wilayah Serang Timur sebesar 25 persen.
“Tahap pertama pembangunan itu dimulai pada tahun 2014. Selanjutnya, tahap kedua dilaksanakan pada 2016,” katanya. Tatu mengatakan, dibukanya Simpang Susun Cikande diharapkan bisa menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Serang.
“Simpang susun itu dibangun untuk mengembangkan industri di Kabupaten Serang bagian timur. Tujuan lain, yaitu kemacetan di Cikande dan Kragilan dapat diatasi,” katanya. Tatu mengatakan, simpang susun itu akan bermanfaat untuk pengusaha dan masyarakat setempat.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, dibukanya Simpang Susun Cikande diharapkan membuat kepadatan lalu lintas di jalan nontol setempat, berkurang.
Kementerian PUPR dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah melakukan uji laik operasi terhadap simpang susun tersebut. “Kualitas Tol Tangerang-Merak lebih baik dari tol lain. Kondisi itu perlu dijaga sehingga pelayanan di Tol Tangerang-Merak semakin baik,” katanya.