Jangan Memaksa Lewat Tol

KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pembetonan dan peninggian jalan dilakukan di jalan penghubung jalur pantai utara di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018). Peninggian jalan tersebut dilakukan agar warga Semarang terhindar dari genangan banjir dan pasang air laut yang sering terjadi.

SEMARANG, KOMPAS Kementerian Perhubungan berusaha menyiapkan jalur utama non-tol sekaligus jalan alternatif guna menghindari kepadatan kendaraan selama mudik Lebaran 2018. Sejumlah ruas tol baru akan dioperasikan saat Lebaran nanti. Namun, fasilitas jalan tol itu tetap tak akan mampu menampung semua kendaraan.

Rute-rute jalan selain tol dari Jakarta ke Surabaya, termasuk jalan nasional, disosialisasikan Deny Kusdyana, Kepala Subdirektorat Angkutan Barang, Direktorat Angkutan dan Multimoda, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Rabu (2/5/2018).

”Sasaran sosialisasi ini agar pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur tidak tertumpu di jalan tol,” kata Deny di sela-sela pelepasan ”Touring Sepeda Mudik Lebaran 2018” di Kota Semarang, Jateng.

Dia menambahkan, jalan pantai utara (pantura) Jawa, yang di antaranya melewati Jakarta, Cirebon, hingga Tegal, dipastikan siap melayani pemudik. Jalur itu akan mendukung jalan tol yang disiapkan pemerintah, di antaranya ruas Jakarta-Pemalang yang berstatus operasional atau darurat dan Pemalang-Semarang yang berstatus fungsional.

Belakangan, lanjut Deny, tengah disosialisasikan jalan tol yang diupayakan tersambung dari Jakarta hingga Surabaya, secara operasional ataupun fungsional. ”Dalam waktu dekat, Menteri Perhubungan, Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), serta Kapolri akan meninjau sarana dan prasarana mudik,” ujar Deny.

Diungkapkan juga, seperti tahun-tahun sebelumnya, angkutan barang, khususnya kendaraan bersumbu 3 ke atas, akan dibatasi saat mudik demi mengurangi beban kepadatan jalan.

Sesuai data Kemenhub, mobil barang yang dibatasi adalah dengan jumlah berat lebih dari 14.000 kg, bersumbu 3 atau lebih, dan mobil barang dengan kereta tempelan. Pemberlakuan pembatasan operasional dilakukan pada H-3 hingga H-1 serta H+6 hingga H+8 Lebaran.

Adapun pembatasan pengoperasian mobil barang akan diberlakukan di sejumlah ruas jalan tol, seperti Jakarta hingga Semarang, serta beberapa ruas jalan nasional, seperti Pandaan-Malang dan Probolinggo-Lumajang. Namun, pembatasan tak diberlakukan bagi angkutan pengangkut BBM dan BBG, ternak, bahan pokok, uang dan pos, serta truk pengangkut mudik gratis.

Jembatan timbang

Deny menambahkan, sejumlah jembatan timbang atau unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor (UPPKB) akan dijadikan sebagai tempat peristirahatan. ”Termasuk 26 jembatan timbang yang telah dioperasikan. Semua akan dijadikan rest area, terutama bagi sepeda motor,” katanya.

”Touring Sepeda Mudik Lebaran 2018” digelar Kemenhub bekerja sama dengan Komunitas Pencinta Sepeda Ikatan Alumni Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ELITSCC). Acara itu mengampanyekan zero accident (nol kecelakaan) saat Lebaran 2018.

Perwakilan ELITSCC, Agung Bowo, mengatakan, dalam perjalanan dari Jakarta hingga Semarang masih ditemukan sejumlah jalan berlubang dan bergelombang, khususnya di sekitar Pamanukan, Kabupaten Subang, Jabar. ”Juga di sebelum dan sesudah Cirebon. Sejumlah ruas lain terpantau dalam kondisi bagus dan mulus,” ujarnya.

Dari Kabupaten Serang, Banten, dilaporkan, Gerbang Cikande Jalan Tol Tangerang-Merak kini bisa dilalui pengemudi. Dibukanya gerbang itu diharapkan dapat memperlancar arus mudik saat Lebaran nanti. Gerbang itu dibuka dengan diresmikannya Simpang Susun Cikande.

Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS) Kris Ade Sudiyono seusai peresmian Simpang Susun Cikande Tol Tangerang-Merak di Serang, Rabu kemarin, mengatakan, pengemudi bisa masuk atau keluar Gerbang Cikande mulai 3 Mei 2018 pukul 00.00.

”Di Gerbang Cikande ada lima gardu keluar dan tiga gardu masuk. Semua dengan kartu tol nontunai. Arus mudik diharapkan semakin lancar dengan gerbang itu,” ujarnya. Jumlah gerbang di Tol Tangerang-Merak sekarang bertambah menjadi 10 unit.

Pengguna tol itu, termasuk pemudik, bisa melewati Gerbang Cikande sebagai alternatif menuju Rangkasbitung, Kabupaten Lebak; Balaraja, Kabupaten Tangerang; dan Ciujung, Kabupaten Serang. Guna memperlancar arus di tol itu, MMS telah memasang weight in motion (WIM), alat timbang kendaraan berteknologi sensor, untuk meminimalkan kerusakan jalan.