Wayang Potehi, Koki Rimba, dan Es Krim

KOMPAS/RIZA FATHONI

Pameran Wayang Potehi Kelompok seni wayang Potehi Fu He an dari Jombang mementaskan lakon Kwe Tju Gie saat pembukaan Pameran Wayang Potehi di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (3/5/2018). Pameran tersebut mengambil tema "Waktu Hidupkan Kembali Potehi" yang berlangsung hingga 12 Mei.

Libur di ujung minggu ini coba ke Pameran Wayang Potehi di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, Jakarta. Acara dibuka Kamis (3/5/2018) malam hingga Sabtu (12/5). Ada juga diskusi Mengenal Lebih Dekat Wayang Potehi, Jumat (4/5) siang.

Wayang potehi, wayang yang dibawa perantau Tionghoa ke Nusantara sekitar abad ke-16 ini, sempat mati suri selama lebih dari 30 tahun dan muncul lagi sekitar tahun 1998.

Salah seorang yang menghidupkan kembali wayang potehi adalah Toni Harsono alias Tok Hong Lay (46) dari Gudo, Jombang, Jawa Timur. Ia mewarisi, merawat, dan menghidupkan wayang potehi dari pendahulunya dengan memulai aktivitas di Kelenteng Hong San Kiong di Desa Gudo.

Penasaran? Pameran dibuka mulai pukul 10.00-18.00.

Asmat

Tawaran menarik lain, yaitu mengikuti Asmat Melihat Dunia yang berlangsung di Han Awal & Partners di Jalan Palem Puri Nomor 7, Sawah Baru, Bintaro Sektor IX, Tangerang Selatan, Banten.

Acara dibuka dengan panggung musik dan tarian suku Asmat pada Jumat (4/5) pukul 15.00-22.00. Dalam acara itu tampil pengukir patung Asmat dan pameran ukiran Asmat pada 6 Mei-8 Juni.

”Para penampil kuliner orang Asmat asli. Datang ke sini khusus untuk menampilkan gastronomi asli Papua,” kata Charles Toto alias Cato, Kamis (3/5). Cato selama ini dikenal sebagai pelopor Papua Jungle Chef, koki yang berkemampuan luar biasa meramu bahan-bahan di alam Papua menjadi masakan lezat.

Masakan-masakan Papua itu tersedia juga untuk dibeli di lokasi. Pada Sabtu (5/5), acara akan diisi dengan diskusi yang bertujuan mengupas kehidupan dan kondisi terkini suku Asmat, termasuk masalah-masalah di sana yang pernah terdengar, seperti kelaparan.

Es krim dan perahu

Pusat perbelanjaan Supermal Karawaci di kawasan Lippo Karawaci, Jalan Bulevard Diponegoro, Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten,  kini menawarkan Ice Cream, Chocolate, and Candy Festival bertemakan ”Dessert Museum”.

Festival kuliner ini dibuka Selasa (1/5) hingga Minggu (13/5) pukul 10.00-21.00. Ada sajian dari Toko Oen Semarang, Baltic Jakarta, Eskimo Surabaya, Lets Go Gelato, Vilo Gelato, Taiyaki, dan Zahra Turkish, dan Njonya Besar.

Tak mau ketinggalan dengan Supermal Karawaci, Baywalk Mall-Pluit bekerja sama dengan Jakarta Paddle Club dan Klub Dayung Bahtera menyelenggarakan festival perahu naga pada Sabtu-Minggu (5-6/5) mulai pukul 07.00. Tim-tim peserta kompetisi sudah terdaftar, dan tahun ini akan ada juga tim perahu naga asal Filipina.

Sebanyak 42 tim akan berlomba di The 2nd Jakarta Dragon Boat Festival 2018 selama dua hari dengan lebih dari 800 pedayung. Panjang jalur lomba 250 meter. Bagi pengunjung mal, pertandingan ini tontonan yang atraktif.

Indofest

Pameran Indonesia Outdoor Festival (Indofest) kembali digelar Kamis (3/5) hingga Minggu (6/5) di Exhibition Hall B Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat.

Kompas

Pengunjung memenuhi pameran Indonesia Outdoor Festival 2016 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2016). Pameran yang berlangsung hingga 10 April ini menawarkan berbagai peralatan kegiatan luar ruang untuk bertualang.

Indofest tahun keempat ini mengusung tema ”Embrace the Journey” dengan menawarkan diskon hingga 70 persen untuk merek lokal dan internasional.

Berburulah di tempat ini karena ada 100 merek lokal dan luar negeri menjadi peserta pameran. Juga ada sekitar 20 komunitas aktivitas outdoor, 12 taman nasional seluruh Indonesia, trip organizer, travel marketplace, hotel dan resor, serta LSM, seperti WWF juga Borneo Orangutan.

Cukup bayar Rp 30.000 per orang untuk hanyut di acara yang dibuka mulai pukul 10.00 itu. (PIN/IRE/JOG)