NGANJUK, KOMPAS Jalan tol yang membentang dari Surabaya hingga Ngawi, Jawa Timur, sepanjang 163,77 kilometer ditargetkan siap dilewati pemudik saat Lebaran 2018. Beberapa ruas yang belum selesai, akan difungsikan sementara meskipun hanya satu jalur.
Dari Ngawi hingga Surabaya membentang tiga ruas jalan tol. Dari tiga ruas tersebut, dua ruas di antaranya yakni Tol Surabaya-Mojokerto (36,27 km) dan Tol Kertosono-Mojokerto (40,5 km) sudah beroperasi penuh sejak 2017. Sedangkan Tol Ngawi Kertosono yang sepanjang 80,7 km, baru 47,95 km yang sudah dioperasikan tahun ini. Tepatnya, yang sudah dioperasikan itu ruas Ngawi-Wilangan
“Ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 39,05 km yang masih dalam tahap konstruksi bisa difungsikan meski cuma satu jalur pada H-10. Sehingga, bisa dilintasi mulai dari Surabaya hingga Ngawi,” kata Pejabat Pembuat Komitmen Tol Solo-Kertosono Indra Rismawansyah, Jumat (4/5/2018) di Kertosono.
Namun, kata Indra, selepas Ngawi, pemudik harus melewati jalan nasional karena ruas Ngawi-Mantingan (perbatasan Jatim-Jateng), sedang dibangun. Ada beberapa persimpangan yang belum tuntas. “Ruas Ngawi-Mantingan mungkin belum bisa difungsikan, tetapi kami akan mengupayakan agar bisa dipakai pemudik,” ucapnya.
Kini, manajemen Tol Solo-Kertosono memprioritaskan penyelesaian pembangunan jembatan di Kalikunto, Kertosono. Jembatan yang melintas di atas Sungai Brantas ini menjadi akses dari Tol Mojokerto menuju Kertosono. Pembangunan jembatan itu kini telah mencapai 65 persen, dan ditargetkan selesai satu jalur saat mudik Lebaran 2018.
Jembatan tersebut amat vital karena bisa mencegah kemacetan parah yang hampir selalu terjadi di persimpangan Mengkreng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Persimpangan Mengkreng merupakan pertemuan Jalan Raya Surabaya-Madiun, Jalan Raya Kertosono-Kediri, sekaligus pelintasan sebidang dengan jalur kereta api. Dengan jembatan ini, pemudik yang menggunakan jalan tol bisa melanjutkan perjalanan tanpa harus beralih ke jalan nasional tersebut.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Brigadir Jenderal Widodo Eko Prihastopo menuturkan, ruas jalan tol dari Surabaya-Ngawi ditargetkan bisa difungsikan pada H-8 Lebaran. Oleh sebab itu, masih ada waktu sekitar sebulan untuk menyelesaikan pembangunan ruas jalan tol yang belum selesai.
Dari Magelang, Jawa Tengah dilaporkan, jalur cepat non tol akan dibangun guna menghubungkan bandara Kabupaten Kulon Progo dengan kawasan Otorita Borobudur di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Selain memudahkan akses wisatawan, pembangunan jalur khusus ini diharapkan dapat membantu membangkitkan perekonomian warga sekitarnya.
Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Borobudur (BOP), Indah Juanita mengatakan, selain jalur pendek atau jalan pintas, akses melalui jalur tersebut dipastikan akan semakin mudah karena jalan makin lebar.
“Dengan semua kemudahan dari jalur itu, maka lama perjalanan dari bandara ke kawasan Otorita Borobudur, ditargetkan selambat-lambatnya 45 menit saja,” ujarnya, di sela-sela acara Borobudur International Conference di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat.
Kawasan Otorita Borobudur berjarak sekitar 50 kilometer dari bandara Kulon Progo. Dengan menempuh jalan yang sudah tersedia saat ini, waktu tempuh biasanya berkisar 1 jam- 1,5 jam.
Kawasan Otorita Borobudur dimaksud, kini masih berupa hutan produksi dengan pohon pinus seluas 309 hektar. Kawasan ini pendukung, sekaligus penggerak kedatangan turis di obyek-obyek wisata di Jateng dan DIY, terutama wisatawan di empat kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), salah satunya KSPN Borobudur.