Empat orang tewas dan 10 orang luka-luka dalam kecelakaan di Jalan Tuban-Semarang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Di Sumba, NTT, dua orang meninggal akibat truk terbalik.
TUBAN, KOMPAS - Minibus Elf bernomor polisi W 7270 X yang mengangkut rombongan penggemar musik dangdut New Palapa bertabrakan dengan truk trailer W 9113 US di Jalan Raya Pantura, Jawa Timur, sekitar 18 km dari Tuban arah Semarang, Minggu (6/5/2018) pukul 01.30. Empat orang tewas dan 10 luka-luka.
Korban tewas adalah sopir minibus Adi Susilo (24) serta penumpang Panji (21), Andre (20), dan Wiranti (20). Semua warga Desa Tenaru, Kecamatan Driyorejo. Korban luka-luka adalah Mochamad Aldian Subakti (20), Rio Jefrianto (24), Dwi Aji Subakti (23), Fatkurroji (23), Lukman Hakim (22), Agus Andrianto (20), Mudik Anjani (25), Dwi Awan Putra (17), Adi Bagus (22), warga Desa Tenaru, dan Agung Novianto (17). Mereka warga Desa Tiken, Driyorejo.
Kepala Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Tuban Inspektur Satu Nungky Sambodo mengatakan, kecelakaan berawal saat minibus Elf, yang melaju dari Tuban menuju Rembang, berusaha mendahului kendaraan lain dan masuk lajur arah berlawanan.
Pada saat bersamaan dari arah Rembang meluncur truk trailer pengangkut mobil yang dikemudikan Yunarko (35), warga Surabaya, dengan penumpang Yahya (51), warga Sidoarjo. Kedua kendaraan bertabrakan. Sopir dan penumpang truk selamat.
Kondisi minibus hancur, kap atas terlepas. Para korban dibawa ke RSUD dr R Koesma, Tuban. Rombongan itu dalam perjalanan ke Pati, Jawa Tengah, untuk menyaksikan konser Orkes Melayu New Palapa, Minggu siang.
Kepala Satlantas Polres Tuban Ajun Komisaris Eko Iskandar menyatakan, tiga orang tewas di tempat. Sementara Wiranti meninggal di RSUD dr R Koesma. ”Korban luka ringan sudah pulang, Korban dalam kondisi kritis, Mochamad Aldian Subakti, masih dirawat,” kata Eko.
Truk terbalik
Di Waingapu, Sumba, NTT, sebuah truk yang dimodifikasi menjadi angkutan perdesaan, rute Waingapu-Tabundung-Kecamatan Pinupahar, terbalik di kawasan hutan Paumbapa, Taman Nasional Laiwanggi Wanggameti, 54 km dari Waingapu. Truk mengangkut 32 warga Desa Pinupahar menuju Waingapu.
Kasatlantas Polres Sumba Timur Iptu Bery Nathanael, Minggu, mengatakan, kecelakaan terjadi Sabtu (5/5). Truk milik warga Pinupahar itu tiap hari mengangkut penumpang ke Waingapu untuk belanja. ”Dua korban tewas belum diketahui identitasnya. Jaringan telepon dari Waingapu ke Pinupahar buruk. Selain itu, ada beberapa warga luka-luka,” kata Bery.
Tony Umbu Wulang, tokoh masyarakat Sumba Timur, mengatakan, ruas jalan Waingapu-Pinupahar sangat buruk. Hanya truk yang bisa melintasi jalan itu. ”Kecelakaan sering terjadi. Wilayah itu terisolasi, terutama pada musim hujan. Selain kondisi jalan buruk, (kendaraan) juga melintasi beberapa sungai yang sering banjir bandang,” kata Tony.