Kawasan Manufaktur Lokal Ditingkatkan di Batam
BATAM, KOMPAS – Ketersediaan infrastruktur dan letak geografis yang strategis membuat Batam, Kepulauan Riau, masih menjadi tujuan perusahaan di bidang teknologi dari negara lain untuk berinvestasi. Hal tersebut juga terus didorong oleh sejumlah pihak dengan mendemonstrasikan potensi pasar bagi para calon investor sehingga dapat meningkatkan kawasan manufaktur lokal.
Batam masih berpotensi menarik para investor meski ekonomi kota industri ini beberapa tahun lalu sempat melambat. Kemudahan perizinan berusaha menjadi sejumlah pihak untuk menumbuhkan kembali investasi dan perekonomian di Batam .
Soal perizinan memang menjadi salah satu pemicu ekonomi Batam melambat. Perizinan yang tidak jelas akibat tumpang-tindih kewenangan antara BP dan Pemkot Batam.
Soal perizinan memang menjadi salah satu pemicu ekonomi Batam melambat. Perizinan yang tidak jelas akibat tumpang-tindih kewenangan antara BP dan Pemkot Batam.
Dalam PP No 46/2007 disebutkan, seluruh daratan dari Pulau Batam sampai Pulau Galang menjadi kewenangan BP Batam. Kini, soal tumpang-tindih itu sedang berusaha diselesaikan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). (Kompas, 26 Oktober 2017)
Komitmen tersebut mulai berdampak pada jumlah investasi yang masuk di Batam. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mencatat, 73 proyek di Batam pada 2017 mencatatkan nilai investasi sebesar 1,16 miliar dollar AS atau naik 136 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2016, investasi asing di Batam hanya mencapai 471.368 dollar AS dari 71 proyek.
Ketersediaan infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan serta dukungan penuh dari pemerintah menjadikan Batam sebuah tujuan investasi yang kompetitif di Asia dan dunia.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, di Batam, Senin (7/5/2018), menyampaikan, ketersediaan infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan serta dukungan penuh dari pemerintah menjadikan Batam sebuah tujuan investasi yang kompetitif di Asia dan dunia.
“Kami senantiasa mendukung para investor dengan meningkatkan pelayanan seperti kemudahan berinvestasi dan berusaha. Hal tersebut telah dilakukan melalui program izin investasi 3 jam,” ujar Lukita.
Saat ini Batam dan Surakarta juga ditunjuk menjadi salah satu proyek percontohan sistem perizinan investasi yang terintergrasi atau Online Single Submission (OSS)
Selain program tersebut, saat ini Batam dan Surakarta juga ditunjuk menjadi salah satu proyek percontohan sistem perizinan investasi yang terintergrasi atau Online Single Submission (OSS). Dengan adanya sistem ini, pengurusan perizinan untuk para investor tidak lagi menghabiskan waktu berbulan-bulan melainkan hanya dalam hitungan jam secara daring.
Kawasan manufaktur lokal
Melihat potensi dan kemudahan berusaha ini, perusahaan teknologi asal China, Xiaomi, dan BP Batam mengadakan Supplier Investment Summit yang bertujuan untuk meningkatkan kawasan manufaktor lokal.
Supplier Investment Summit merupakan acara pertemuan bagi para perusahaan pemasok komponen ponsel pintar yang diselenggarakan pertama kali di Batam. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk membantu perusahaan pemasok memahami peluang di pasar, insentif, kebijakan industri, dan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Manajer Xiaomi Indonesia, Steven Shi, mengatakan, acara ini diikuti oleh 24 perusahaan pemasok komponen ponsel pintar asal China. Acara yang diselenggarakan Senin dan Selasa (7-8/5) ini dapat memberikan pemahaman tentang ekosistem dan membantu perusahaan pemasok untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
“Indonesia merupakan pasar yang sangat penting dan aktif untuk perkembangan perusahaan. Kami yakin para perusahaan pemasok dapat melihat besarnya potensi pasar dan memahami iklim investasi di Indonesia karena berbagai kebijakan sangat mendukung untuk berinvestasi,” ujar Steven.
Para peserta akan diajak mengunjungi Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Kargo Hang Nadim untuk mengeksplorasi fasilitas logistik di batam serta mengunjungi area industri di Batam Center dan Nongsa.
Kunjungan tersebut dapat memberi akses dan pandangan langsung bagi pemasok untuk mempelajari peluang investasi dan berbagai insentif yang ditawarkan oleh BP Batam maupun pemerintah lokal.
Nilai investasi yang dihasilkan dapat mencapai 315 juta dollar AS jika seluruh penyedia komponen ponsel pintar membangun pabrik di Indonesia.
Menurut Steven, nilai investasi yang dihasilkan dapat mencapai 315 juta dollar AS jika seluruh penyedia komponen ponsel pintar membangun pabrik di Indonesia. Hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi 10.000 orang.
Pengembangan produk lokal
Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mochamad Hadiyana, menyatakan, pengembangan kawasan manufaktur di bidang teknologi khususnya ponsel pintar ini diharapkan dapat dimanfaatkan para tenaga kerja Indonesia untuk mengembangkan produk lokal.
Indonesia merupakan pasar yang sangat besar, namun mayoritas hanyalah pengguna teknologi. Kominfo berharap ada transfer ilmu dan teknologi dengan perkembangan industri manufaktur ini
“Indonesia merupakan pasar yang sangat besar, namun mayoritas hanyalah pengguna teknologi. Kominfo berharap ada transfer ilmu dan teknologi dengan perkembangan industri manufaktur ini,” tutur Hadiyana.
Anggota 2 Deputi Bidang Perencanaan dan Pengembangan BP Batam Yusmar Anggadinata mengatakan, berkembangnya ekosistem manufaktur dapat membangun rantai pasokan industri untuk menyongsong revolusi industri ke-4.
Rantai pasokan industri merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para pemasok ke kegiatan operasional di perusahaan hingga berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen.
Bagi Indonesia, rantai pasokan Industri dapat membuat produk di Indonesia memiliki daya saing tinggi dan mata rantai pasok di dalam negeri membaik serta mampu menurunkan biaya logistik. (MTK)