BOGOR, KOMPAS — Indonesia dan China sepakat memudahkan arus barang masuk ke negara masing-masing. Kemudahan ini diutamakan pada produk unggulan yang diperdagangkan.
China memastikan akan menambah impor minyak sawit mentah (crude palm oil) dari Indonesia. ”Negeri Tirai Bambu” itu juga meminta kemudahan arus masuk jeruk asal China yang sempat terhambat.
Kesepakatan itu dicapai pada saat Presiden Joko Widodo dan PM Li Keqiang menggelar pertemuan bilateral di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/5/2018).
”Secara khusus PM Li menyanggupi tambahan ekspor minyak sawit mentah minimal 500.000 ton CPO ke China,” kata Presiden Jokowi saat memberi pernyataan ke jurnalis di Istana Bogor.
Penambahan impor CPO dari Indonesia itu untuk memenuhi pasar dalam negeri China. Tidak hanya itu, China juga mempermudah masuknya sarang burung walet, kopi, kakao, buah naga, manggis, dan salak. Kemudahan ini diberikan lantaran barang-barang ini diminati oleh pasar di China.
Keqiang tiba di Istana Bogor sekitar 10.30 dengan didampingi sejumlah pejabat Pemerintah China. Kedatangan Keqiang disambut dengan upacara penyambutan resmi yang diiringi dentuman meriam sebanyak 19 kali.
Sebelum memimpin pertemuan bilateral yang melibatkan pejabat kedua negara, Presiden Jokowi dan PM Keqiang bertemu empat mata di beranda istana yang disebut dengan sesi veranda talk.
Pada pertemuan inilah Presiden Jokowi dan PM Li memulai pembicaraan secara personal. Sebagian materi pembicaraan dilanjutkan ke forum yang lebih besar saat keduanya memimpin pertemuan bilateral.
Kepada jurnalis, PM Li Keqiang menyampaikan bahwa ekspor kedua negara penting untuk ditingkatkan. Menurut Li, produk pertanian di Indonesia memiliki keunggulan karena banyak yang sebagian tidak dimiliki China.
Ekspor CPO Indonesia ke China bisa ditingkatkan. Saat ini China paling banyak mengimpor CPO dari Indonesia. Ini membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Kami mau menambah lagi kuota impor CPO minimal 500.000 ton dari Indonesia.
”Ekspor CPO Indonesia ke China bisa ditingkatkan. Saat ini, China paling banyak mengimpor CPO dari Indonesia. Ini membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Kami mau menambah lagi kuota impor CPO minimal 500.000 ton dari Indonesia,” kata Li.
Namun, pada saat yang bersamaan, Li meminta Pemerintah Indonesia tidak membatasi produk jeruknya masuk ke Indonesia. China meminta ekspor jeruk dari negeri itu dapat ditingkatkan lagi. Sejalan dengan itu, Li berkomitmen untuk memperhatikan standar kualitas produk jeruk itu ke Indonesia.