Winarto Herusansono/Aditya Putra Perdana/Dwi Bayu Radius/Albertus Hendriyo Widi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tahun ini, total jumlah pemudik Lebaran diprediksi sebanyak 19,5 juta orang, atau meningkat 15 persen dari 2017. Dari jumlah itu, pengguna sepeda motor diperkirakan mencapai 6,39 juta orang, atau meningkat 30,44 persen dibandingkan tahun lalu, yang sebanyak 4,78 juta orang.
Data prediksi jumlah pemudik 2018 itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, ketika berkunjung ke Kompas, Selasa (8/5/2018). Dia menegaskan, sejak Januari pemerintah telah menyiapkan jalur mudik dan jalur arus balik. Angkutan udara akan didorong sebagai moda transportasi karena pertumbuhan tahun lalu cukup signifikan, yaitu 8,4 persen.
Adapun untuk ruas-ruas utama jalur mudik, penggunaan bus akan dioptimalkan, baik secara komersial maupun angkutan gratis. Guna mengurangi pemudik bersepeda motor, pemerintah menyediakan kapal, kereta api, dan truk. "Kami mengalokasikan kuota 18.000 sepeda motor yang diangkut gratis kereta api ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta. Dari 18.000 itu, sudah terpenuhi 85 persen," kata dia.
Kementerian Perhubungan mencatat, kuota mudik gratis dengan angkutan laut ditetapkan 20.000-30.000 pemudik. Sementara dengan bus 10.000-20.000 pemudik. Adapun untuk angkutan sepeda motor yang diangkut truk, pemerintah mengalokasikan ruang untuk 2.250 unit sepeda motor untuk arus mudik, dan 1.125 untuk arus balik.
Di Banten, enam jalur jalan raya menjadi prioritas perhatian pada arus mudik dan liburan Lebaran 2018. Demi kelancaran lalu lintas di enam jalur itu, Dinas Perhubungan Banten menyiagakan 300 personel.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Banten Herdi Jauhari di Serang, Selasa mengatakan, jalur-jalur itu Cilegon-Ciwandan, Jalan Lingkar Selatan Cilegon, Serang-Mancak, Serang-Pasar Teneng, Pandeglang-Cinangka, dan Pandeglang-Labuan. Selain pemudik jelang Idul Fitri, jalur-jalur itu dilewati wisatawan pada liburan Lebaran dengan tujuan Anyer, Carita, dan Tanjung Lesung.
“Karena itu, kami menempatkan dua pertiga dari jumlah personel Dishub Banten, atau sebanyak 300 orang” ujarnya.
Herdi optimistis, lalu lintas di jalur-jalur itu bakal lancar. Di lapangan, polisi berjaga bersama tentara dan aparat dishub kabupaten dan kota. "Satuan polisi pamong praja dan pramuka pun disiagakan. Kelancaran arus mudik dan wisatawan menjadi perhatian banyak pihak,” ucapnya.
Di Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengoptimalkan fungsi jalur pantai selatan dari Cilacap, Jawa Tengah hingga Pacitan, Jawa Timur sepanjang 120 kilometer. Diharapkan, kendaraan tidak terpusat di pantai utara, dan menimbulkan macet.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah, Hanung Triyono menegaskan, jalur pantai selatan siap menghadapi arus mudik Lebaran. Jalur ini sudah diinspeksi tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) awal Mei lalu. “Sebagai jalur alternatif yang jauh dari pusat perkotaan, jalur pantai selatan diperkirakan lancar,” ujar Hanung.
Jalur 120 km itu menghubungkan Wanareja, Cilacap hingga Temon, Kulonprogo (DIY), lalu Giritontro (Wonogiri) hingga Pacitan. Kesiapan jalur itu mencapai 95 persen dengan lebar jalan rata-rata di atas 14 meter.
Hanung mengatakan, sebagai daerah tujuan maupun jalur lintasan pemudik ke Jatim dan sekitarnya, Jateng dilengkapi sejumlah alternatif jalur. Selain jalur konvensional yakni pantura sepanjang Brebes hingga Sarang, Rembang ke arah Jatim, masih tersedia jalan tol mulai dari Brebes-Tegal-Pemalang-Batang sampai Semarang.
Di jalur tengah juga tersedia jalan mulus mulai dari Purwokerto-Purbalingga-Temanggung-Magelang-Solo maupun Purwokerto-Kebumen-Purworejo-DI Yogyakarta. Kemudian ada pula, jalur tol lanjutan dari Kota Semarang-Salatiga-Karanganganyar-Ngawi, Jatim.
Sementara jalur terowongan atau underpass Karangsawah di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, belum rampung saat Lebaran 2018. Namun, empat jalan layang sudah beroperasi. Selain itu akan disiapkan beberapa jalur alternatif, yang diharapkan menekan kepadatan di jalan nasional Tegal- Purwokerto.
Sesuai pantauan Selasa, aktivitas pekerjaan underpass Karangsawah masih berlangsung. Sejumlah jalur pengalih berupa cor sudah dibangun. Namun, titik utama underpass di sekitar rel KA, masih dikerjakan. Alat berat mengeruk tanah di sekitar rel. Kemajuan proyek 15,48 persen.
Asisten pelaksana Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Jateng Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yuli Krisdianto mengatakan, saat mudik Lebaran 2018, kendaraan dipastikan melewati jalan lama. Tak pelak, akan ada antrean jika KA melintas.