Polisi yang Gugur Umumnya Mengalami Luka Tusuk di Leher
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·2 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Sejumlah polisi yang menjadi korban tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, mengalami luka tusuk senjata tajam. Saat ini, para narapidana telah menguasai tiga blok dari total enam blok di rutan Mako Brimob.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) M Iqbal menuturkan, hasil dari tim forensik Polri menunjukkan bahwa sebagian besar polisi yang menjadi korban tewas mengalami luka tusuk senjata tajam.
”Umumnya korban tewas akibat luka tusuk di bagian leher. Ada juga satu orang terluka di kepala akibat tembakan. Selain itu, ada luka di sepanjang paha dan jari-jari mereka akibat senjata tajam,” ucapnya di Kantor Direktorat Polisi Satwa, Depok, Rabu (9/5/2018).
Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengungkapkan, para jenazah dikeluarkan setelah polisi bernegosiasi dengan para narapidana teroris. Setyo juga menampik bahwa para tahanan mengeksekusi korban dengan gaya kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). ”Karena ada juga yang mengalami luka tembak di beberapa bagian,” ujarnya.
Setyo mengatakan, polisi masih belum tahu bagaimana para tahanan bisa mendapatkan senjata tajam tersebut. Menurut dia, perlu ada evaluasi terkait pengamanan di rutan Mako Brimob karena pada 2017 pernah terjadi kericuhan juga. Pada November 2017 terjadi kericuhan di rutan Mako Brimob ketika polisi merazia telepon genggam para tahanan.
”Blok yang menampung teroris ini juga sudah kelebihan muatan sehingga perlu dievaluasi,” ucapnya.
Setyo mengatakan, saat ini polisi sudah bekerja sama dengan TNI untuk melakukan penjagaan di sekitar rutan. Pihak polisi melakukan negosiasi melalui telepon genggam dengan para tahanan terorisme.
”Saat ini, pihak kepolisian masih belum bisa masuk ke dalam rutan. Blok A, B, dan C sudah dikuasai oleh para napi,” ujarnya.
Iqbal juga menyatakan, pihak kepolisian masih terus melakukan negosiasi. ”Ada plan A, B, dan C yang kami lakukan. Jika langkah negosiasi tidak bisa dilakukan, kami akan melakukan upaya akhir untuk menyelamatkan sandera,” katanya.