Warga DIY Gelar Doa Bersama untuk 5 Polisi yang Gugur
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Sejumlah kelompok masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar doa bersama untuk lima anggota Polri yang gugur dalam kerusuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil Polri di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Doa bersama itu juga merupakan bentuk simpati dan solidaritas masyarakat kepada Polri yang lima anggotanya dibunuh para teroris.
Acara doa bersama itu digelar di Markas Kepolisian Daerah (Polda) DIY di Kabupaten Sleman, Kamis (10/5/2018) siang. Acara tersebut diikuti sejumlah warga yang berasal dari beberapa elemen masyarakat, misalnya warga Nahdlatul Ulama (NU) dan relawan C1NTA Jogja.
Selain melakukan doa bersama, perwakilan warga juga memberikan bunga sekaligus memasangkan pita hitam kepada perwakilan Polda DIY sebagai simbol dukungan sekaligus ungkapan dukacita. Warga yang datang juga membawa sejumlah poster berisi tulisan dukungan kepada Polri dan penolakan terhadap aksi terorisme.
”Kami datang ke sini untuk menyampaikan dukacita yang mendalam, empati yang mendalam, atas wafatnya beberapa anggota Polri dalam peristiwa penyanderaan dan pembunuhan para teroris di Mako Brimob,” kata Wakil Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Umaruddin Masdar yang turut hadir dalam doa bersama itu.
Umaruddin menyatakan, warga NU mengecam keras penyiksaan dan pembunuhan sejumlah anggota Polri oleh para teroris di Mako Brimob. Menurut dia, peristiwa itu merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat keji. ”Aksi itu kami anggap sebagai kejahatan kemanusiaan,” ujarnya.
Umaruddin menambahkan, pihaknya juga mendukung penuh Polri untuk mengusut peristiwa tersebut dan memproses hukum semua pelaku. Selain itu, Polri juga didorong terus memberantas aksi terorisme hingga ke akar-akarnya. ”Kami hadir untuk memberikan dukungan kepada Polri, untuk memberi semangat kepada Polri, agar terus maju, terus maju, dan terus maju untuk menumpas terorisme sampai ke akar-akarnya. Kami bersama Polri,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Relawan C1NTA Jogja Abdul Khalid Boyan menyatakan, doa bersama itu merupakan wujud solidaritas masyarakat terhadap Polri yang kehilangan lima anggotanya dalam kerusuhan di Mako Brimob. Abdul menambahkan, doa bersama itu juga merupakan wujud dukungan masyarakat agar Polri tegas dalam memberantas terorisme.
”Melalui doa bersama ini, kami memberikan dukungan secara moral kepada Polri agar tetap konsisten dalam memberantas terorisme sampai ke akar-akarnya. Sebab, bagi kami, kejahatan terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi oleh apa pun,” kata Abdul.
Di sisi lain, Abdul juga menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tidak bertindak apatis terkait pemberantasan terorisme. ”Keterlibatan masyarakat penting karena terorisme hanya mungkin bisa dituntaskan jika semua aparat negara bergandengan tangan secara erat dengan seluruh elemen masyarakat,” katanya.