JAKARTA, KOMPAS — Kontingen Jawa Timur, yang menurunkan 117 atlet di GBK Kejuaraan Nasional Atletik U18, U20, dan Senior 2018 yang berlangsung di Stadion Madya Senayan, Jakarta, akhirnya keluar sebagai juara umum.
Pada kejuaraan yang berlangsung sejak Senin (7/5/2018) hingga Sabtu (12/5/2018) pagi itu, Jatim mampu mengumpulkan 26 medali emas, 18 perak, serta 8 medali perunggu. Bahkan, hingga hari terakhir, Sabtu (12/5/2018) pagi, atlet Jatim masih mampu menambah 4 medali emas.
Masing-masing dari nomor estafet 4 x 100 meter putra dan putri untuk kategori U20. Di mana tim putranya terdiri dari Wisnu Wresniwira, Geraldo Y Selan, Moh Fais Azami, dan Reza Ulin Nuha dengan catatan waktu 42,16 detik.
Juara dua nomor yang sama adalah regu Jabar dengan waktu 42,31 detik. Diikuti DKI Jakarta para posisi ketiga.
Adapun tim putrinya adalah Meli Safrina Ayu, Silvia Nurmawati, Dea Sabilillah dan Reni Putri S dengan waktu 49,51 detik. Disusul tim DKI Jakarta dengan waktu 49,61 detik.
Medali emas ketiganya juga dari nomor 4 x 100 meter putra senior yang terdiri dari M Bisma Diwa, Joko Kuncoro, M Rozikin yang tengah mengikuti Pelatnas Asian Games, serta Yudhi Dwi N. Mereka mencatat waktu 40,57 detik. Tentu masih tertiggal jauh dari rekor nasional yang sudah mencapai 39,06 detik.
Medali perak 4 x 100 meter putra senior-nya diraih tim Jawa Barat yang menyelesaikan dengan waktu 41,06 detik. Diikuti tim DKI Jakarta yang mencatat waktu 41,13 detik.
Medali keempat Jatim juga diperoleh dari nomor 4 x 400 meter putri senior yang terdiri dari Nikmatul Nafiah, Dakwatul Anisa, Eka Cahaya, dan Sulastri. Mereka mencatat waktu 3 menit dan 57,78 detik. Medali peraknya diraih tim Kepulauan Bangka Belitung yang mencatat waktu 4 menit dan 04,57 detik.
Sementara yang menjadi runner-up GBK Kejuaraan Nasional Atletik U18, U20, dan Senior 2018 ini adalah Kontingen Jawa Barat setelah meraih 19 medali emas, 17 perak, serta 11 medali perunggu. Diikuti Kontingen DKI Jakarta pada posisi ketiga dengan raihan 17 medali emas, 17 medali perak berikut 13 medali perunggu.
Pada kejurnas kali ini, hanya ada 2 rekor nasional yang terpecahkan. Kedua rekornas tersebut sama-sama dari nomor lempar lembing putra serta putri pada kategori U18.
Egi Patli Pratama, atlet asal Bengkulu yang sekalipun datang dengan biaya sendiri tanpa bantuan dana dari KONI Daerah Bengkulu, mampu memecahkan rekor nasional setelah melakukan lemparan sejauh 66,43 meter.
”Waktu berangkat ke Jakarta, kami sudah yakin Egi pasti bisa memecahkan rekor nasional. Karena Jumat (29/4/2018), dua minggu lalu ketika mengikuti Kejuaraan Antar-PPLP dan SKO di Gorontalo, Egi sudah mampu melempar sejauh 63,96 meter,” ujar Pahmi Ridwan, pelatih Egi.
Sebenarnya, PASI Bengkulu berencana mengirim 8 atletnya ke GBK Kejuaraan Nasional Atletik U18, U20, dan Senior 2018. ”Tetapi, karena tidak ada bantuan dana sama sekali, akhirnya Egi dan pelatihnya memutuskan berangkat sendiri dengan dananya sendiri. Sementara 7 atlet lainnya gagal diberangkatkan,” ujar Ruslian, salah satu pengurus PASI Bengkulu.
Dengan lemparan sejauh 66,43 meter, berarti Egi (16) yang sudah berlatih sekitar 3 tahun ini menjadi pemegang rekor nasional untuk memecahkan rekor nasional sebelumnya yang mencapai 62,29 meter atas nama Nasrun Sibela dari Sumatera Utara.
Sementara rekor nasional putrinya dipecahkan Fira Firliana Yunita (17) dari Jawa Barat setelah lemparannya mencapai 45,81 meter. Rekor nasional sebelumnya atas nama Siska Agustin mencapai 43,89 meter pada kejurnas tahun lalu.
”Fira merupakan siswa kelas II SMA PPLP Jawa Barat. Latihan lempar lembing mulai kelas I SMA PPLP Jabar. Sehari-harinya berlatih di Stadion Arcamanik, Bandung, yang memang dekat dengan PPLP-nya,” kata Nia Meilani Usnia, pelatih Fira yang juga pelatih di PPLP Jawa Barat.
Nia juga menjelaskan, dirinya baru mulai menangani Fira secara khusus sejak Januari lalu.