logo Kompas.id
UtamaIngatan Kolektif Kian Memudar
Iklan

Ingatan Kolektif Kian Memudar

Oleh
Antony Lee dan Rini Kustiasih
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-kveQp9f_VPuf0yEGkL2JIz8XRw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180513_TABUR-BUNGA-MEI_1_web.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Keluarga korban tragedi Mei 1998 berdoa, berorasi dan menabur bunga di depan Mal Klender, Jakarta, salah satu lokasi yang memakan korban terbanyak dalam tragedi tersebut, Minggu (13/5/2018). Bertepatan dengan peringatan 20 tahun perisitwa Mei 1998, keluarga korban bersama beberapa organisasi pejuang HAM menuntut keseriusan pemerintah untuk mengungkap kebenaran atas tragedi kemanusiaan tersebut.

JAKARTA, KOMPAS - Memasuki 20 tahun peringatan reformasi, bangsa Indonesia dihadapkan pada realitas semakin memudarnya ingatan kolektif masyarakat terhadap esensi perjuangan dan tujuan reformasi. Ini membuat publik rentan tercerabut dari akar sejarah sehingga bisa kehilangan orientasi masa depan dalam mewujudkan agenda reformasi yang sudah berjalan selama dua dekade.

Tanggal 12 Mei 1998 menjadi salah satu titik penting gerakan reformasi. Saat itu, empat mahasiswa Trisakti, Jakarta, yakni Hendriawan Sie, Elang Mulya Lesmana, Hery Hartanto, dan Hafidhin Royan, meninggal akibat luka tembak di tengah unjuk rasa mahasiswa mendorong reformasi. Meninggalnya empat mahasiswa itu menggelorakan unjuk rasa, kerusuhan, dan berujung pada mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000