SURABAYA, KOMPAS — Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Selasa (15/5/2018) sore, mengatakan, polisi saat ini tengah melakukan penangkapan terhadap terduga teroris di Jalan Sikatan, Manukan, Surabaya. Satu terduga teroris berusia 31-41 tahun tewas tertembak.
”Polisi tidak mau ambil risiko. Terduga teroris itu langsung ditembak. Usianya antara 31 tahun dan 41 tahun. Masyarakat diimbau mengerti karena penindakan ini berisiko,” ujar Frans Barung.
Frans menambahkan, penindakan terhadap terduga teroris ini dilakukan tim Densus 88 Antiteror. Selama penindakan berlangsung, polisi menutup kawasan di sekitar lokasi untuk memudahkan tim bergerak. Alasan lainnya adalah untuk mencegah jatuhnya korban dari masyarakat awam.
Barung menegaskan, penindakan terhadap terduga teroris yang dilakukan terus-menerus bukan merupakan aksi pembalasan, melainkan upaya untuk memberantas jaringan pelaku teror di Indonesia.
Polisi mengimbau masyarakat agar patuh dengan menjauhi lokasi untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan. Hal ini karena pelaku sudah mengantisipasi penindakan tim Densus 88.
”Pelaku mematikan jaringan listrik di rumahnya,” ujar Barung.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Agung Yudha membenarkan, hingga saat ini satu terduga teror ditembak mati. Jenazah pelaku sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara.
Namun, polisi masih melakukan pengamanan di lokasi kejadian. Alasannya, berdasarkan pengalaman penindakan sebelumnya terhadap terduga teror, mereka menyiapkan bahan peledak yang sudah terakit ataupun belum terakit. Bahan peledak yang sudah terakit ini bisa meledak setiap saat.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan membenarkan ada peristiwa di Jalan Sikatan.
”Saat ini ada kejadian baru lagi di Sikatan. Saya harus bergeser ke sana,” ujar Rudi yang semula berada di lokasi peledakan bom di Medokan Sawah, Surabaya. (NIK/GER)