JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla marah dan mengutuk aksi teror yang terjadi dalam sepekan terakhir. Kalla menilai teroris akan mendapatkan hukuman setimpal di dunia ataupun akhirat.
”Kita marah dan mengutuk serangkaian peristiwa yang terjadi sejak minggu lalu. Kita menyayangkan perbuatan tercela itu. Juga turut berdukacita untuk para korban,” ucap Kalla, saat pidato di acara diskusi ”Menuju Asian Games”, Selasa (15/5/2018), di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta.
Peristiwa teror merupakan rangkaian yang berawal dari kerusuhan yang terjadi di Markas Komando Brigadir Mobil, Depok, Jawa Barat, pada 8-9 Mei. Kemudian, teror disusul dengan ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) dan di Markas Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Kalla mengatakan, pelaku teror melancarkan aksi bom bunuh diri karena telah dipengaruhi pikirannya. ”Cuci otak itu sudah merusak bangsa. Mereka bunuh diri bukan karena uang, melainkan mau masuk surga,” katanya.
Meski demikian, Kalla meyakini para pelaku akan mendapat ganjaran setimpal di akhirat. Para pelaku dinilai pasti masuk neraka.
”Harapannya masuk surga, tetapi surga tidak didapat segampang itu. Mereka pasti masuk neraka. Semoga Allah Tuhan Yang Maha Kuasa memberi hukuman yang setimpal,” ucapnya.
Menyikapi aksi teror, Kalla mengingatkan aparat keamanan untuk tegas dalam menindak. Selain itu, peran masyarakat juga dibutuhkan untuk mengawasi perilaku orang terdekat.
Menurut Kalla, peristiwa itu tidak akan mengganggu persiapan dan penyelenggaraan Asian Games 2018 yang akan berlangsung kurang dari 100 hari itu. ”Semua pasti bisa kalau semua pihak bekerja sama menjaga keamanan,” katanya.