Perlancar Arus Mudik, Sejumlah Proyek Akan Dihentikan Sementara
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berencana memberhentikan sementara pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur menjelang hari raya Idul Fitri nanti. Hal ini bertujuan untuk memperlancar arus mudik yang diproyeksikan meningkat tahun ini. Meski dihentikan sementara, pihak-pihak penanggung jawab memastikan bahwa progres pengerjaan proyek tidak terlambat.
Dirjen Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menjelaskan, sejumlah proyek infrastruktur akan dihentikan sementara pada H-7 hingga H+7 Idul Fitri. Tujuannya untuk memperlancar arus mudik, khususnya proyek yang ada di Jalan Tol Cikampek.
”Seperti proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, proyek kereta ringan (LRT) Jabodebek, dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Meski belum ada surat edaran, Budi menjelaskan, rencana ini telah disampaikan dalam sejumlah rapat koordinasi sejumlah penanggung jawab terkait arus mudik 2018. Budi memproyeksi, tahun ini akan ada peningkatan 10 persen volume kendaraan dibandingkan 2017.
”Kami telah sampaikan kepada kontraktor juga, seperti Waskita Karya yang menggarap proyek tol layang ini. Kami meminta agar mereka membuka tembok pembatas untuk ruas-ruas yang telah dipasang girder agar lajur bisa lebih lebar. Saat ini ada penyempitan menjadi 3 lajur dari yang semula 4 lajur,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, General Manager Traffic Proyek Jalan Tol Layang II Jakarta-Cikampek dari Jasa Marga Aprimon menjelaskan, saat ini ada sejumlah titik rawan kemacetan akibat pekerjaan proyek. Titik tersebut adalah di Tol Cikampek Kilomter 38 arah Bandung dan Kilometer 29 arah ke Jakarta.
”Selain itu, titik kemacetan, yaitu pintu Tol Cikunir dan pintu Tol Cikarang Utama yang menjadi jalur leher botol (bottleneck),” ucapnya.
Menurut Aprimon, Jasa Marga akan menutup akses untuk masuk-keluarnya kendaraan proyek yang ada di pinggir jalan tol. Hal ini supaya tidak ada sembarang mobil yang bisa masuk ke dalam kawasan proyek untuk beristirahat ketika macet nanti.
”Selain itu karena akan ada sistem contraflow di sejumlah ruas Cikampek, maka jalan-jalan akan kami rapikan dari puing-puing proyek,” katanya.
Aprimon menjelaskan, pemberhentian sementara ini tidak akan mengganggu progres pembangunan tol tersebut. Hingga Mei 2018, progres pembangunan tol ini telah mencapai 33,25 persen.
”Tentunya pihak kontraktor telah berkomitmen ketika menang tender untuk proyek ini sehingga rencana pemberhentian ini sudah masuk dalam jadwal mereka. Mereka tentunya punya strategi percepatan, seperti penambahan tenaga kerja dan alat yang digunakan,” ujarnya.
LRT Jabodetabek
Pejabat Pembuat Komitmen Prasarana LRT Jabodebek Kemenhub, Jumardi, menjelaskan, hanya pengerjaan proyek LRT jalur Cawang-Bekasi yang akan dihentikan menjelang Idul Fitri. Menurut dia, rute ini akan menjadi salah satu jalur utama untuk arus mudik 2018.
”Kami akan memindahkan sejumlah alat berat yang ada di pinggir jalan, selain itu tembok-tembok pembatas akan kami pinggirkan agar jalurnya lebih lebar,” katanya.
Agar proyek ini tidak terlambat, Jumardi mengatakan, sejumlah percepatan akan dilakukan, seperti pemasangan box girder sebelum H-7 Idul Fitri. Saat ini, secara rata-rata proyek LRT Jabodebek mencapai progres 38 persen dan ditargetkan selesai Mei 2019.
”Untuk proyek Cawang-Cibubur, progresnya mencapai 60 persen, sedangkan untuk Cawang-Bekasi 41 persen dan LRT dalam kota sebesar 23 persen,” katanya.