PEKANBARU, KOMPAS — Pascapenyerangan kelompok teroris pada Rabu (16/5/2018) pagi, pengamanan di Markas Kepolisian Daerah Riau semakin diperketat. Meski demikian, aktivitas rutin, termasuk pelayanan kepada masyarakat, sudah berangsur-angsur kondusif.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Riau Brigadir Jenderal (Pol) Permadi HE di Pekanbaru, Kamis (17/5/2018), mengatakan, akses masuk dan keluar Markas Polda Riau hanya melalui satu pintu, yakni di Jalan Sudirman. Sementara pintu belakang di Jalan Gajah Mada ditutup. Meski demikian, di kedua pintu personel tetap bersiaga.
Selain itu, pengamanan juga dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara karena hingga Kamis ini belum ada satu pun pihak keluarga terduga teroris yang datang. ”Ini baru hari pertama dan (jenazah terduga teroris) masih di rumah sakit. Belum ada keluarga yang datang,” kata Permadi.
Permadi menambahkan, rutinitas berlangsung seperti biasa. Apel pagi, baik oleh anggota Samapta Bhayangkara (Sabraha) maupun bidang lain, tetap dilaksanakan. Pelayanan ke masyarakat juga dibuka seperti biasa.
Sesuai pantauan Kompas, sejak pagi kesibukan sudah terlihat di halaman Markas Polda Riau. Mereka tengah mempersiapkan acara untuk kunjungan kerja Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Kapolri direncanakan berkunjung ke rumah Inspektur Satu Luar Biasa Anumerta Auzar yang gugur saat peristiwa penyerangan, ke RS Bhayangkara, dan memberikan penghargaan ke personel Polda Riau.
Markas Polda Riau juga mengibarkan bendera setengah tiang sebagai penghormatan kepada anggota Polri yang gugur dalam penyerangan Rabu pagi kemarin. Permadi mengatakan, bendera setengah tiang akan dikibarkan minimal hingga tiga hari ke depan.
Seperti diberitakan, Markas Kepolisian Daerah Riau, Rabu (16/5/2018) sekitar pukul 09.05, diserang sekelompok teroris menggunakan mobil Avanza berwarna putih. Empat penyerang tewas ditembak polisi dan satu anggota polisi tewas ditabrak pengemudi mobil yang melarikan diri sebelum akhirnya ditangkap.