GIANYAR, KOMPAS — Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang langsung ke Bali masih mencapai 16.000 kunjungan per hari. Kondisi itu dinilai normal meskipun peningkatan pengamanan diterapkan di Bali menyusul terjadinya beberapa aksi terorisme di sejumlah tempat di Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengatakan rata-rata 16.000 kunjungan wisatawan yang langsung ke Bali setiap hari. Keterisian kamar hotel di Bali saat ini berada di kisaran 50 persen.
Kondisi tersebut dinilai masih wajar dan belum dipengaruhi terjadinya aksi terorisme di Jakarta, Jawa Timur, dan Riau dalam beberapa hari terakhir. ”Kami juga belum menerima laporan adanya pembatalan kunjungan untuk bulan (Mei) ini,” kata Yuniartha yang dihubungi Kompas, Kamis (17/5/2018).
Laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama Maret 2018 mencapai 492.678 kunjungan. Jika dirata-ratakan, setiap hari terdapat 15.892 kunjungan ke Bali.
Pantauan di kawasan wisata Ubud, Gianyar, Kamis, menunjukkan aktivitas pariwisata di Ubud masih normal. Pasar Umum Ubud dan obyek wisata lainnya di Ubud tampak masih diramaikan wisatawan asing, terutama wisatawan asal China, dan wisatawan Nusantara.
Beberapa polisi terlihat berjaga di sekitar Pasar Ubud. Ubud, termasuk Pasar Ubud, pernah dijadikan lokasi perekaman film berjudul Eat Pray Love dengan bintangnya Julia Roberts pada 2009.
Pedagang pakaian di Pasar Ubud, Dewa Ariana, mengungkapkan, kunjungan wisatawan ke Pasar Ubud masih normal. Aktivitas pedagang di Pasar Ubud juga berjalan wajar. ”Tamu masih tetap ramai. Mereka terlihat santai, tidak ada keluhan tentang keamanan,” kata Ariana.
Suasana serupa juga terpantau di Puri Saren Agung Ubud, obyek wisata di kawasan Ubud. Staf informasi di Puri Saren Agung Ubud, Gusti Putu Lendra, menyatakan, jumlah kunjungan wisatawan, baik wisatawan dari Indonesia maupun wisatawan asing, ke Puri Saren Agung Ubud masih normal. Lendra menambahkan, pihak Puri Saren Agung Ubud juga menempatkan petugas keamanan selain mendapatkan pengamanan dari aparatur kepolisian.
”Kalau pagi sampai siang, wisatawan Asia yang paling banyak mengunjungi puri,” kata Lendra. ”Kalau malam ketika ada pertunjukan seni, wisatawan Eropa yang lebih banyak,” ujar Lendra.