Harga Telur Mulai Naik
Sejumlah harga bahan pangan di Jakarta dan Bekasi mulai naik. Tim pengendali harga mulai bergerak untuk mencegah kenaikan harga yang drastis.
JAKARTA, KOMPAS Sejumlah komoditas yang terpantau mengalami kenaikan harga antara lain telur, daging ayam, daging sapi, dan sayur-mayur.
Berdasarkan pantauan di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, harga telur ayam naik. Pedagang telur, Sri (51), menyebutkan, sebulan ini harga telur ayam Rp 26.000 per kg setelah sebelumnya Rp 24.000 per kg. Harga ini lebih tinggi dibanding saat puasa tahun lalu. “Tahun lalu, pas puasa Rp 22.000 per kg, pas Lebaran Rp 24.000-Rp 25.000 per kg,” katanya, Kamis (17/5/2018).
Harga buah-buahan di Pasar Koja Baru juga cenderung naik. “Buah-buah impor naik ini. Buah lokal juga, terutama yang biasa dibuat es buah seperti blewah dan melon,” tutur pedagang buah, Apriatna (25).
Ia menjual blewah yang kebanyakan asal Indramayu, Jawa Barat, Rp 15.000 per kilogram, sedangkan sebelum puasa Rp 10.000 per kg. Pada masa puasa tahun lalu, harga blewah stabil Rp 10.000 per kg.
Adapun melon asal Ngawi, Jawa Timur, dijual Rp 9.000 per kg, sedangkan sekitar tiga hari sebelum puasa Rp 6.500 per kg. “Melon ini setiap malam naik Rp 500 per kg,” ujar Apriatna.
Harga buah impor yang naik antara lain jeruk sunkist dari Rp 30.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg dan kelengkeng asal Thailand dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg.
Pedagang bumbu, Jasnita (42), mengatakan, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan bawang merah dijual Rp 35.000 per kg, sedangkan bawang putih Rp 30.000 per kg. “Tidak ada kenaikan. Stok masih cukup,” tuturnya.
Harga telur di Pasar Santa, Jakarta Selatan, naik dari Rp 27.000 menjadi Rp 29.000 per kilogram. "Kenaikan harga pangan masih dalam tahap wajar. Hanya telur yang kenaikan harganya signifikan. Kita akan kembali mengecek sampai Lebaran nanti," kata Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi, Rabu.
Kenaikan harga daging ayam, telur dan sayuran yang cukup tinggi selama dua pekan terakhir ini dikeluhkan warga.
Yanti (42), pemilik warung makan di Kelurahan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, mengatakan, daging ayam naik sekitar Rp 9.000 per kilogram. “Dua minggu lalu masih Rp 26.000, sekarang sudah Rp 35.000 sekilo yang kualitas bagus. Kualitas di bawahnya sekitar Rp 30.000 sekilo, tapi kalau dimasak jadi kecil,” katanya di warungnya, kemarin.
Untuk sayuran, harga yang ditawarkan pedagang sama namun kuantitasnya dikurangi separuh dari semula.
Harga daging sapi di pasaran masih tinggi yakni Rp 120.000 hingga Rp 130.000 per kilogram. “Kalau di mal malah lebih murah,” kata Yanti.
Sementara cabai rawit dan keriting justru turun dari sempat menyentuh Rp 60.000 per kilogram beberapa pekan lalu, menjadi sekitar Rp 30.000–Rp 35.000 per kg.
Pasar murah
Kendati harga komoditas mulai meningkat, Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta optimistis kenaikan inflasi pada Ramadhan tahun ini lebih rendah lagi dibanding kenaikan inflasi pada Ramadhan tahun lalu.
PD Pasar Jaya bekerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Dharma Jaya menggelar pasar murah mulai 16 Mei sampai 14 Juni 2018.
Arief Nasrudin, Direktur Utama PD Pasar Jaya, Kamis, menjelaskan, kegiatan itu dilakukan di 44 pasar yang dikelola PD Pasar Jaya. Komoditas yang dijual murah di antaranya beras, telur, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, dan daging ayam.
Pasar Jaya menyiapkan komoditas dengan dua harga, yaitu harga bagi pedagang dan harga bagi masyarakat. Para pedagang anggota asosiasi membeli komoditas dengan harga grosir lalu menjualnya. Untuk konsumen membeli dengan harga eceran.
Asosiasi yang dimaksud adalah Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskopas), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Komite Pedagang Pasar Indonesia (KPPI), dan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI).
Kepala Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Trisno Nugroho mengatakan, kenaikan inflasi Ramadhan dan lebaran tahun ini, diprediksi sekitar 0,42 persen. Adapun laju inflasi Ramadhan tahun lalu sekitar 0,46 persen. Optimisme ini karena saat ini pasokan pangan utama di DKI Jakarta masih memadai.
Pada Ramadhan 2017, tim pengendali inflasi daerah DKI Jakarta mencatatkan prestasi dengan inflasi dalam masa puasa dan Lebaran sebagai tingkat terendah dibandingkan masa Lebaran enam tahun terakhir.
Tim inspeksi
Pemerintah Kota Bekasi bekerja sama dengan beberapa instansi untuk menjamin kecukupan stok. Penjabat Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah dihubungi dari Bekasi, Kamis, mengatakan, pihaknya terus memantau harga bahan pangan selama bulan Ramadhan dengan membentuk tim inspeksi pasar. Tim bekerja sejak empat hari sebelum Ramadhan.
"Walaupun ada kenaikan harga beberapa bahan pangan, kenaikan masih wajar," kata Ruddy. Ia menambahkan, telah bekerja sama dengan kepolisian untuk memantau harga. Kepolisian akan menindak pihak yang memainkan harga.
Ia memastikan stok bahan pangan cukup untuk kebutuhan masyarakat Kota Bekasi selama Ramadhan. Pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog untuk stok beras, minyak, dan gula. Kerja sama juga dilakukan dengan Kementerian Perdagangan untuk memenuhi stok bawang merah, bawang putih, daging ayam, dan daging sapi.
Berdasarkan pantauan tim inspeksi pasar, kenaikan harga terjadi pada daging sapi, daging ayam, dan telur ayam negeri. Di Pasar Kranggan, harga daging sapi naik dari Rp 110.000 per kg menjadi Rp 120.000 per kg. Begitu juga daging ayam, dari Rp 36.000 per kg menjadi Rp 40.000 per kg. Adapun telur ayam negeri, naik dari Rp 26.000 per kg menjadi Rp 27.000 per kg.
Di Pasar Baru, kenaikan mencolok terjadi pada bawang merah. Yuli (48), pedagang, mengatakan, saat ini menjual bawang merah seharga Rp 40.000 per kg. Harga tersebut naik drastis dibandingkan beberapa hari lalu, yaitu Rp 25.000-Rp 28.000 per kg. Menurut Yuli, para petani bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, yang memasok barang dagangan untuknya kerap gagal panen.
(KYR/DEA/JOG/IRE/INK/HLN)