Puncak Arus Mudik Bus Diprediksi Tiga Hari Jelang Idul Fitri
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah petugas terminal bus di Jakarta memprediksi bahwa puncak arus mudik akan terjadi pada H-3 Idul Fitri. Armada bus tambahan akan disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut.
Kepala Satuan Operasional Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang Pinem menjelaskan, lonjakan penumpang akan terjadi pada H-3 Idul Fitri, dengan rute utama dari Jakarta menuju Madura, Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Surabaya.
”Tahun lalu ada 13.133 penumpang yang berangkat dari terminal ini. Diprediksi jumlahnya meningkat tahun ini,” katanya di Terminal Bus Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Pinem mengatakan, jumlah bus antarprovinsi di Jakarta ada 2.370 unit. Nantinya, akan ada 585 bus tambahan untuk menghadapi puncak arus mudik nantinya. ”Pelaksanaan kegiatan mudik akan dilakukan dari 7 Juni hingga 2 Juli,” ucapnya.
Menurut Pinem, untuk saat ini, rapat dan sosialisasi terkait persiapan mudik dari kementerian dan dinas terkait sudah dilakukan di Terminal Pulo Gebang. ”Menurut rencana, pos terpadu baru akan dibentuk pada saat pelaksanaan mudik,” katanya.
Wakil Komandan Regu Terminal Kampung Rambutan Anang Hidayat menjelaskan, saat ini persiapan masih sebatas pemeriksaan kelaikan kendaraan untuk mudik. ”Untuk pemeriksaan sopir kemungkinan akan dilakukan minggu depan oleh dinas kesehatan dan tim Badan Narkotika Nasional (BNN),” ujarnya.
Menurut Anang, di Terminal Kampung Rambutan, puncak mudik juga dimulai H-3 Idul Fitri. Anang menjelaskan, pada puncak arus mudik ini, rute-rute pendek, seperti Jakarta menuju Tegal dan Pekalongan, biasanya paling padat penumpang.
”Kendalanya, biasanya sering ada keterlambatan bus yang kembali dari Tegal dan Pekalongan menuju Jakarta dan menimbulkan penumpukan penumpang,” ucapnya.
Terkait harga tiket, menurut Pinem, akan ada kenaikan harga dibandingkan Idul Fitri tahun lalu. ”Namun, untuk kepastian harganya kami belum tahu. Kami akan edarkan surat pemberitahuan kepada perusahaan operator (PO) bus terkait harga tiket dan kesiapan armada,” katanya.
Koordinator Lapangan PO Pahala Kencana di Pulo Gebang Yudi mengatakan, saat ini harga tiket mudik sudah dirilis dan dapat dipesan secara daring. Yudi menjelaskan, harga tiket ketika Idul Fitri menjadi dua kali lebih mahal daripada hari biasa.
”Tetapi, jika dibandingkan dengan Idul Fitri tahun lalu, harganya tidak terlalu naik dan menyesuaikan harga pasar,” ucapnya.
Menurut Yudi, kursi bus untuk mudik tahun ini masih tersedia. Yudi mengatakan, bus merupakan alternatif terakhir jika tiket pesawat dan kereta telah habis.
”Namun, jika memang dibutuhkan, nanti akan menyiapkan armada bus tambahan. Selain itu, sosialisasi terkait mudik ini juga sudah dilakukan kepada para pengemudi kami,” ucapnya.