Warga Bersatu Menjaga Rumah Ibadat
SURABAYA, KOMPAS Sepekan setelah teror bom di tiga gereja dan Markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, peribadatan di 228 gereja di Surabaya dan 81 gereja di Kabupaten Sidoarjo, Minggu (20/5/2018), berlangsung aman. Dengan sukarela, sejumlah warga membantu polisi dan aparat pemerintah dalam menjaga rumah ibadat agar umat lebih aman dan nyaman beribadah.
Pengamanan peribadatan di 228 gereja di Surabaya kali ini dilakukan lebih ketat untuk mengantisipasi teror bom tak terulang kembali. Selain polisi dan TNI, pengamanan dilakukan kelompok masyarakat, antara lain Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama, serta kelompok suporter sepak bola Bonek, seperti terlihat di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Gereja itu merupakan salah satu dari tiga sasaran peledakan bom, selain Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno.
Di gereja lain, misalnya Gereja Roh Kudus, Rungkut, semua kendaraan dan umat diarahkan masuk melalui pintu belakang. Sementara di bagian depan hanya untuk umat yang tidak memarkirkan kendaraan. Pengamanan lebih ketat juga tampak di Gereja Katedral Hati Kudus Yesus, Jalan Polisi Istimewa. Di tempat itu, polisi menutup satu jalur yang berada persis di depan gereja dan menempatkan sebuah kendaraan taktis Brimob dan mobil pemadam kebakaran.